Selain itu, morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan berpotensi memicu gerakan tanah akibat gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Berdasar posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, bencana Cianjur disebabkan aktivitas sesar aktif.
Keberadaan dan karakteristik sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik.
TNI Kerahkan Rumkitlap
Tidak kurang 2 ribu personel TNI-AD terlibat dalam penanggulangan gempa di Cianjur. ’’Sekarang yang terpenting adalah evakuasi,’’ ungkap Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat menyambangi korban gempa di RSUD Cianjur kemarin (22/11).
Dudung melanjutkan, pihaknya mengirim bantuan berupa bahan makanan pokok, pakaian, selimut, dan dapur lapangan. Juga, menyiagakan rumah sakit lapangan (rumkitlap).
“Tinggal tunggu perintah pergerakannya. Apabila (rumkitlap) itu dibutuhkan, nanti kami kerahkan,” kata mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) tersebut.
TNI-AL juga sudah siap mengerahkan rumkitlap dari markas Pasukan Marinir (Pasmar) 2 Korps Marinir di Karang Pilang, Surabaya. “Nanti saya gelar, saya kirim ke sana,” ucap Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Angkatan Laut menyiapkan rumkitlap itu untuk membantu RSUD Cianjur yang kewalahan menangani pasien yang membeludak. “Mudah-mudahan (rumkitlap) bisa membantu,” imbuhnya.
Rumkitlap milik Pasmar 2, lanjut dia, memiliki kapasitas untuk menampung seratus pasien. Fasilitasnya cukup lengkap. Mulai ICU sampai ruang operasi.
Untuk memetakan titik-titik yang terdampak gempa, kemarin TNI-AU menerbangkan helikopter NAS-332 Super Puma ke daerah Cianjur. Helikopter itu mengudara dari Pangkalan Udara (Lanud) TNI-AU Atang Sendjaja, Bogor.
Dari pantauan udara, tampak beberapa area permukiman warga yang terdampak gempa. Termasuk bangunan yang hancur akibat guncangan gempa berkekuatan 5,6 skala Richter itu.
Bangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-B Cianjur adalah salah satu yang terdampak gempa. Sejumlah fasilitas mulai area perkantoran, blok hunian, pos jaga, sampai brandgang dilaporkan rusak ringan hingga berat. Delapan warga binaan mengalami luka ringan dan seorang petugas luka berat.
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat melaporkan, bangunan yang rusak parah, antara lain, tembok keliling brandgang pos 1–2 dan tembok brandgang pos 3–4. Tembok di area lapas itu roboh total. (jpg)