POLEWALI, RADAR SULBAR — Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar mengelar pertemuan dengan sejumlah OPD dan camat yang terdampak bencana banjir di Taman Harmonis Kantor Bupati, Senin 21 November.
Hasil pertemuan tersebut, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mendata fasilitas umum yang terdampak bencana banjir yang terjadi Jumat 18 November. Selain itu, pihak kecamatan dan para kepala desa yang daerahnya terkena banjir untuk segera memasukkan datanya paling lambat, Rabu 23 November 2022.
“Pasca kami mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat sejak Sabtu lalu langsung mengadakan pertemuan di Kantor Desa Lembang Lembang Limboro. Kemudian dilanjutkan pertemuan hari ini (Kemarin) dengan melibatkan sejumlah OPD dan camat serta Direktur PDAM serta Basnas Polman. Kami meminta OPD untuk mendata fasilitas umum yang terdampak seperti sekolah, pustu, rumah ibadah dan perkantoran. Data ini nanti dijadikan patokan untuk pengusulan anggaran tahun 2023 mendatang,” terang Andi Ibrahim Masdar.
Selain itu, pihaknya juga meminta Satpol PP dan Damkar untuk melakukan pembersihan material lumpur di sejumlah fasilitas umum seperti masjid, perkantoran dan sekolah serta rumah warga. Sementara Dinsos menyalurkan bantuan beras cadangan yang dimiliki Pemkab Polman di gudang Bulog sebanyak 100 ton.
“Saya juga meminta pemerintah Kecamatan dan desa yang terdampak banjir segera memasukkan data warga yang terdampak serta jumlah rumah untuk penanganan selanjutnya. Datanya paling lambat lusa (Rabu) sudah rampung karena data yang masuk di BPBD saat ini baru data sementara belum final karena masih ada desa yang belum memasukkan datanya alasan karena kantor desanya terdampak banjir,” tambahnya.
Pihaknya juga membahas antisipasi penanganan banjir dan mengetahui apa penyebabanya sehingga bisa dilakukan penanganan.
Terkait adanya longsor yang menutup aliran sungai Mandar di Desa Alu kata Bupati, Pemkab sudah mengirim surat ke Balai Sungai Wilayah (BSW) III Sulawesi untuk turun meninjau ke lapangan. Kemudian meminta alat berat untuk dilakukan pengerukan aliran sungai yang tertimbun longsor.
“Termasuk muara sungai di Tumpiling Kecamatan Wonomulyo dan Matakali yang tertutup sindimen lumpur. Salah satu penyebab banjir juga karena muara sungai sudah dipenuhi sindimen lumpur sehingga air tidak lancar ke laut,” tambahnya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Polman Andi Afandi Rahman mengatakan data sementara yang direkap pihaknya ada 17 rumah yang rusak parah akibat bencana banjir dan longsor, Jumat lalu. Sementara fasilitas lain seperti jembatan dan jalan rusak akibat banjir dan longsor. Selain itu ada juga fasilitas pendidikan seperti sekolah dasar dan TK serta masjid terdampak.
”Kami juga menerima laporan adanya ternak sapi warga yang hanyut saat banjir serta puluhan hektare kebun dan sawah terdampak banjir, tambahnya.
Sementara Kadis Sosial Polman, Azwar Jasin mengatakan pihaknya membuka posko penanganan banjir terpusat di Gedung PSC 119. Selain itu akan disalurkan bantuan beras cadangan milik Pemkab Polman yang ada di Gudang Bulog sebanyak 100 ton untuk disalurkan kepada korban banjir dan longsor di sejumlah wilayah.
”Kami juga menerima bantuan dari Kemensos RI yang akan disalurkan ke daerah terdampak banjir,” singkatnya. (mkb)