“Bagi 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan tertinggi, akan menjadi kondisi yang sangat serius,” terang Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa mata seluruh dunia tertuju pada Forum G20.
Ditegaskannya KTT G20 harus berhasil dilaksanakan dan tidak boleh mengalami kegagalan, guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia.
“Namun keberhasilan hanya dapat tercapai apabila kita semua tanpa terkecuali berkomitmen bekerja keras menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghadirkan sesuatu yang konkret yang bermanfaat bagi dunia,” jelasnya.
Jokowi berharap G20 dapat menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif di tengah situasi sulit seperti saat ini.
“Indonesia berharap G20 dapat terus menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif,” katanya.
Negara-negara G20 harus bekerja agar menghasilkan capaian yang konkret demi pemulihan global.
Upaya itu di antaranya dengan menyiapkan dana dalam menghadapi pandemi mendatang melalui pandemic fund dan membantu ruang fiskal negara berpendapatan rendah melalui resilience and sustainability trust.
G20 juga mendorong percepatan pencapaian program tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).
Tak hanya itu, G20 pun berusaha menghasilkan ratusan kerja sama konkrit serta mendukung pemulihan ekonomi dunia yang lebih maju dan berkelanjutan melalui Bali Compact mengenai transisi energi.
“Kita tidak hanya bicara, tapi melakukan langkah-langkah nyata,” tegas Jokowi.
Dia juga menambahkan G20 harus turut memperlihatkan kepada dunia bahwa anggota yang merupakan kelompok dari 20 ekonomi terbesar dunia ini dapat bersikap bijak dan memikul tanggung jawab sekaligus menunjukkan jiwa kepemimpinan.
“Mari kita bekerja dan mari kita bekerja sama untuk dunia. Recover together, recover stronger,” katanya. (fin)