Dana Nasabah Bank Sulselbar Raib, Zaenal: Kami Minta Waktu Pengembalian

  • Bagikan
MINTA KEJELASAN. Sejumlah nasabah berdialong dengan Wakil Pimpinan Cabang Bank Sulselbar Zainal, untuk meminta kejelasan terkait tabungan yang raib, di Bank Sulselbar, Senin 7 November 2022. --Foto Istimewa--

Lantaran masalah itu sudah diadukan berkali-kali, namun pihak Bank Sulselbar belum juga memberi pemahaman yang jelas terkait tindak lanjut hilangnya uang dalam rekening nasabah tersebut, mereka semua mendatangi kantor BPD Sulselbar, kemarin, untuk menemui pimpinan bank tersebut.

Namun Pimpinan Cabang (Pinca) Bank Sulselbar, Andi Mulyadi, tidak berada di kantor. Mereka kemudian bertemu Wakil Pinca Bank Sulselbar, Zaenal.

Pada pertemuan tersebut, Zaenal memastikan uang para nasabah yang hilang itu pasti dikembalikan. Namun ia meminta waktu untuk memproses semuanya, hingga menjadi jelas.

“Kami bertanggung jawab sepenuhnya dan kami meminta waktu mengembalikan dana nasabah yang hilang. Sudah ada tim audit dari kantor pusat,” jelas Zainal.

Ditanya berapa jumlah nasabah yang sudah mengadu ke Bank Sulselbar atas kasus yang sama, Zainal menyebutkan sudah sekira 30 orang. Namun, total uang yang hilang belum diketahui pasti. Ditanya apakah mencapai angka Rp 11 miliar? Zainal mengakui jumlahnya sekitar angka tersebut.

Ketua tim audit dari kantor pusat Bank Sulselbar, Fadli, mengaku akan memvalidasi jumlah uang masing-masing nasabah yang hilang, untuk selanjutnya diproses pengembaliannya.

“Kami tidak bisa dengan serta merta mengembalikan uang sesuai yang disebutkan nasabah. Kami harus memastikan. Kami harus periksa CCTV, memeriksa transaksi dalam sistem dan lain-lain,” papar Fadli.

Salah seorang nasabah Bank Sulselbar, Kurniawan, mengaku kaget mendengar hilangnya uang nasabah di Bank Sulselbar. Apa lagi korbannya sudah sampai 30 orang. Jangan sampai korban makin bertambah, bisa-bisa berpikir pendek apa lagi jika uangnya tidak kembali.

“Wah, saya jadi khawatir ini. Saya mau cek saldo dulu, jangan sampai kosong mi juga. Biar pun tabungan saya tidak banyak, tapi kalau hilang ya jadi masalah besar itu,” papar Kurniawan.

Kondisi tersebut, lanjut Kurniawan, bukan tidak mungkin membuat nasabah Bank Sulselbar kehilangan kepercayaan. Apa lagi bank pemerintah tersebut menjadi bank wajib bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN). Jika kondisi managemennya demikian, sebaiknya kebijakan mengharusnkan ASN memakai Bank Sulselbar dievaluasi.

Salah seorang warga Mamuju, Ija Sahruni, mengaku baru berencana membuka rekening di Bank Sulselbar. Namun mendapati kondisi tersebut, Ija jadi ragu. “Saya jadi berpikir ini untuk membuka rekening di sana (Bank Sulselbar),” singkat Ija. (***)

  • Bagikan

Exit mobile version