POLMAN, RADARSULBAR — Sejak dibangunnya Boyang Kayyang di Taman Budaya dan Museum (TBM) di Buttu Cipping Polman pada 2021, kini tidak lagi berlanjut.
Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulbar, Ika Lisrayani menyampaikan, tahun ini TBM itu hanya mendapatkan intervensi dari DAK Rp1,7 miliar.
“2022 tidak ada APBD namun mendapat dukungan dari Kementerian melalui DAK 1,7 Miliar untuk program publik,” sebut Ika, saat melakukan dialog dengan Pj Gubernur Sulbar, di Boyang Kayyang TBM, Kamis 27 Oktober 2022.
Dia mengaku, selama setahun terakhir TBM mendapat kunjungan dari sejumlah wisatawan dan peneliti. Namun kendala dihadapi belum mendapat anggaran operasional.
“Termasuk sarana dan prasarana pendukung seperti peralatan kesenian dan gedung teater. Sekaligus bisa menjadi panggung pertunjukan kesenian. Juga regulasi dalam menarik retribusi,” sebut Ika.
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan, untuk melanjutkan pembangunan dan mengintervensi TBM diperlukan skala prioritas. Dia menjelaskan, untuk membenahi TBM tidak dapat dilakukan sekaligus sementara APBD sangat terbatas.
“Kita memiliki keterbatasan, sehingga menyarankan dari sekian kendala di TBM agar melakukan skala perioritas,” ujar Akmal.
Ia pun kembali mengingatkan agar Sulbar menghadirkan entrepreneur.
“Seperti dalam buku Husni Djamaluddin. Hadirkan enterpreneur. Selain itu, penting membangkitkan kebanggaan sebagai orang Sulbar serta semangat berkompetisi. Tidak akan ada kualitas tanpa kompetisi, adakah ruang kompetisi untuk menghadirkan enterpreneur,” tutup Akmal. (jaf)