JAKARTA, RADARSULBAR – Saat ini Inflasi melanda berbagai negara di dunia, seperti Amerika dan Eropa.
Pemerintah Indonesia, baik pusat maupun daerah perlu menyiapkan berbagai langkah-langkah antisipasi dan intervensi.
Rapat Koordinasi Sinkronisasi Pengendalian Inflasi Daerah dilakukan secara hybrid yang dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), perwakilan Kementerian Perdagangan, serta dihadiri secara daring oleh seluruh Gubernur, Walikota, dan Bupati se-Indonesia, Senin, 24 Oktober 2022.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyampaikan kepada seluruh kepala daerah dan jajaran agar menjadikan inflasi sebagai prioritas utama.
”Tolong jadikan inflasi sebagai isu prioritas. Saya paham rekan-rekan kepala daerah memiliki banyak sekali problem di wilayah masing-masing, tetapi tolong jadikan inflasi ini sebagai isu prioritas,” tegasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Tito menyampaikan berbagai program yang dapat dilakukan, di antaranya dengan mengaktifkan kembali TPID, satgas pangan, BBM subsidi tepat sasaran, gerakan penghematan energi, serta gerakan tanam pangan cepat panen.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS, Margo Yuwono menyampaikan perkembangan terkini inflasi global, nasional, dan regional. Margo menekankan pentingnya menjaga harga di setiap wilayah serta disparitas harga antarwilayah.
“Ada dua hal yang perlu di perhatikan, yaitu masing-masing daerah perlu memantau perkembangan sejumlah harga yang sering muncul dan bobotnya tinggi, atau yang frekuensinya sering muncul tetapi bobotnya tidak tinggi,” paparnya.
Lebih lanjut lagi Margo menyampaikan disparitas antarwilayah juga dapat dikontrol melalui mekanisme distribusi antara sentra produksi dan bukan sentra produksi.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menekankan gerakan pengembalian keanekaragaman konsumsi dan kearifan lokal, imbauan belanja bijak, serta pengendalian food loss and waste sebagai alternatif solusi untuk menekan inflasi. (*)
