MATENG, RADAR SULBAR – Curah hujan tinggi yang melanda Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), sejak Senin malam (17/10) hingga Selasa dini hari, (18/10), menyebabkan debit air suangai di wilayah ini meningkat.
“Hujan deras sejak kemarin malam sampai tadi subuh. Mungkin deras hujan di hulu. Merata ini banjir. Ini air sungai kencang masuk. Ini sudah hampir masuk rumah,” ujar Jamal, salah seorang warga Bulurembu, Mateng, Selasa sore, 18 Oktober 2022.
Berdasarkan update laporan pada Selasa 18 Oktober 2022, pukul 16.00 Wita, dari Pusdatin BPBD Mateng, diketahui beberapa wilayah ini dilanda banjir.’
Masing-masing adalah Desa Pangalloang, Kecamatan Topoyo, dengan tinggi muka air (TMA) ± 70 cm; Desa Tabolang, Kecamatan Topoyo, dengan TMA ± 50 cm; dan Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak dengan TM ± 50 cm.
Banjir disebabkan karena meluapnya Sungai Budong-budong. Sementara ini belum ada laporan warga yang mengungsi.
Dampak banjir, di Desa Pangalloang terdapat 186 KK (data sementara) yang terdampak. Kemudian di Desa Tabolang, akses jalan desa penghubung Dusun Kalando sepanjang ± 200 meter terendam air dengan ketinggian ± 50 cm (jumlah KK yang terdampak masih dalam proses pengumpulan data). Selanjutnya di Desa Tobadak (proses assessment).
Terhadap bencana itu, upaya yang dilakukan BPBD Mateng adalah melakukan assessment, melakukan evakuasi di Desa Pangalloang, koordinasi ke pemdes, dan membuat laporan hasil assessment.
Dalam pelaksanaan di lapangan, selain TRC BPBD Mateng, juga terlibat Dinsos, Polres, PMI, Pemdes Pangalloang, Pemdes Tabolang, dan Pemdes Tobadak. Kondisi saat ini, kondisi debit air semakin meningkat. (se/*)