Cuaca Ekstrem, Warga Diimbau Waspada

  • Bagikan
LONGSOR. Akses jalan tertimbun longsor di Desa Mammi Kecamatan Binuang Polman, Kamis 6 Oktober 2022.

POLEWALI, RADARSULBAR — Cuaca tak dapat diprediksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polewali Mandar himbau masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrim. 

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Polman Andi Afandi Rahman menyampaikan saat ini kondisi cuaca tidak dapat diprediksi. Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BMKG. Namun prediksi BMKG terkadang berbeda dengan yang terjadi.

“Informasi dari BMKG mengatakan bahwa kadang kondisi cuaca memang tidak dapat diprediksi. Untuk wilayah Sulbar musim kemaraunya tidak sampai satu bulan sudah masuk lagi musim penghujan,” terang Andi Afandi Rahman.

Ia juga menyampaikan, hujan deras yang menyebabkan genangan bersamaan dengan kondisi air laut yang sedang mengalami pasang sehingga menyebabkan air tidak cepat mengalir ke laut. Andi Afandi menambahkan kondisi ini membuat dibeberapa titik terjadi genangan khususnya di Kota Polewali seperti di pemukiman Villa Tamara dan perumahan lainnya.

“Kami meminta agar masyarakat tidak panik tapi tetap waspada dan tetap mengupdate informasi cuaca melalui sumber resmi pemerintah,” tambah Andi Afandi Rahman.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, di Kecamatan Polewali ada beberapa pemukiman masyarakat yang terendam genangan air hujan, Kamis malam pukul 00.00 Wita hingga pukul 03.00 Wita diantaranya di Kelurahan Manding, Lantora, Matakali dan daerah lainnya.

Selain banjir yang menggenangi pemukiman warga, bencana longsor juga terjadi di Desa Mammi yang mengakibatkan akses jalan tertutup material longsor. Warga dan pemerintah desa pun melakukan gotong royong membenahi jalan yang tertutup material longsor. 

Longsor juga menerjang akses jalan menuju Desa Pendulangan ke Todang-todang Kecamatan Limboro juga dilaporkan longsor. 

Berdasarkan data BPBD Polman 76 rumah di Kecamatan Luyo Kabupaten Polman teredam banjir akibat luapan air Sungai Salurebong. Rumah yang  terdampak berada di Lingkungan Lena Kelurahan Batupanga sebanyak 56 unit dan Desa Mambu 20 rumah dimana ketingian air sekira 40 hingga 60 centimeter. Sejak Januari 2022 sampai 6 Oktober 2022 sudah tujuh kali kejadian banjir di daerah ini.  Banjir ini juga merusak sawah di lingkungan Batupanga, terendam air sekira 20 Hektare dan  kebun warga sekira 15 hektare dan pasangan buronjong di Sungai Mambu sekira 10 meter.

“Selain itu ada dua sekolah berdampak meluapnya air sungai Mambu yakni SDN 021 Lena dan SD Inpres 049 Lena, puskesmas perawatan Batupanga dan MTs Parakkasi Batupanga. (arf/mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version