MAJENE, RADARSULBAR — Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unsulbar Majene menghadirkan sistem informasi edukasi mitigasi bencana. Sistem ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan kemudahan mengakses informasi kebencanaan sehingga nantinya dapat meminimalisir korban jiwa maupun harta.
Hal itu didasari karena Majen menjadi kabupaten dengan risiko bencana cukup tinggi diantara kabupaten lainnya di Sulbar. Pada tahun 2020 yang termasuk pada kategori kelas risiko tinggi dengan nilai IRB 216.08. Lalu Di awal tahun 2021, wilayah Majene dan sekitarnya diguncang oleh gempa bumi. Selain gempa bumi, kawasan Majene seringkali mengalami bencana tanah longsor. Secara spesifik, indeks risiko bencana banjir dan gempa bumi di kabupaten tersebut juga tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya di Sulbar.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unsulbar Nahya Nur mengatakan, Sistem ini dibuat dengan harapan dapat memudahkan KSR Majene dalam melakukan sosialisasi langkah preventif yang dapat dilakukan untuk meminimalkan resiko yang dapat terjadi ketika bencana.
“Sistem akan dilengkapi dengan konten edukasi mitigasi bencana yang digunakan sebagai media penyampaian informasi kepada masyarakat umum untuk membantu proses sosialisasi yang dilakukan,” ucap Nahya Nur, Dosen Informatika Unsulbar, Senin 4 Oktober.
Kata dia, melalui program pengabdian pada masyarakat, timnya melakukan berbagai tahapan kegiatan diantaranya pelatihan konten digital edukasi bencana dan pelatihan pengelolaan sistem informasi kepada anggota KSR PMI unit Markas Majene yang nantinya akan mengoperasikan sistem tersebut.
“Kegiatan ini telah kami diselenggarakan pada tanggal 27 dan 28 September 2022. Pada awal Oktober akan dilaksanakan sosialisasi dan penyerahan sistem kepada KSR Majene,” terangnya.
Lanjut dia, pengabdian masyarakat ini memperoleh pendanaan dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemendikbud Ristek Tahun 2022.
“Olehnya, Kami berharap semua tahapan kegiatan dapat terselesaikan sesuai target dan waktu yang telah ditentukan,” ungkapnya.
.
Busman, salah satu peserta pelatihan mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberi dampak positif bagi KSR Majene sebab kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas dan skill anggota KSR sehingga upaya-upaya kegiatan sosial yang dilaksanakan bisa lebih maksimal.
“Saat ini konten edukasi yang ada masih tersebar sehingga memang perlu untuk membuat suatu sistem data terpusat yang dapat diakses secara online. Sistem informasi tersebut juga dapat menjadi salah satu solusi agar sosialisasi ke masyarakat lebih efektif sebab sistem ini bisa diakses dari mana saja dan kapan saja” Ujar Busman.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan rekognisi SKS sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui kegiatan Kampus Merdeka Belajar. (r2/mkb/jaf)