Korban Tragedi Kanjuruhan, Mau Pulang Lamaran, Yang Datang Jenazahnya

  • Bagikan
Hidayatus Tsaniyah. Warga Dusun Bondot RT 03, RW 09, Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, salah seorang korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan. --istimewa--

SURABAYA RAYA, RADARSULBAR – Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, juga membawa duka mendalam bagi keluarga Sukardi. Warga Dusun Bondot RT 03, RW 09, Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, itu harus kehilangan putri bungsunya. Yakni, Hidayatus Tsaniyah.

Gadis 24 tahun itu turut menjadi korban. Tsaniyah meninggal dunia. Padahal, alumnus Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ikhsan, Ujungpangkah, itu dalam beberapa hari akan pulang kampung. Dia akan melangsungkan lamaran. Hendak menikah. Namun, yang pulang adalah jenazahnya.

Jenazah Tsaniyah tiba di Desa Banyuurip pada Minggu (2/10) pagi, sekitar pukul 07.30 WIB. Datang langsung dari Malang. Raungan sirine ambulans yang membawa jenazah korban pun memecah keheningan kampung di pesisir laut itu. Isak tangis dari keluarga pun tak terbendung.

‘’Betul almarhumah itu alumnus dari pesantren kami. Kami turut mengucapkan duka cita mendalam. Semoga almarhumah husnul khatimah, mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,’’ kata KH Nafisul Athok, pengasuh Ponpes Mambaul Ikhsan, kepada Jawa Pos, Minggu malam 2 Oktober 2022.

Almarhumah telah dimakamkan di Makam Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujungpangkah, setelah salat Duhur. ‘’Yang saya dengar almarhumah itu menonton sepak bola dengan mbakyunya yang sudah tinggal di Malang. Hanya dua bersaudara. Keduanya perempuan. Jadi, kakak iparnya juga nonton,’’ tambah Gus Athok, panggilan akrab pria yang juga ketua MWC NU Ujungpangkah itu.

Dari informasi yang didapat, Tsaniyah meninggal dunia karena terdampak tembakan gas air mata. Lalu, yang bersangkutan sesak nafas. Gus Athok mengungkapkan, ayah almarhumah juga salah seorang guru SMK di pondok pesantrennya. Bahkan, dulu pernah menjabat sebagai kepala sekolah.

Selepas dari SMK Ponpes Mambaul Ikhsan, lanjut dia, Tsaniyah berdomisili di Malang. Kuliah di program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (MI) Universitas Islam Malang (Unisma). Tinggal di rumah kakaknya. Yang bersangkutan sudah menyelesaikan kuliahnya. Selepas lulus, Tsaniyah sebagai pengajar les privat anak-anak SD di Malang.

  • Bagikan

Exit mobile version