MAMASA, RADARSULBAR — Sejarah Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) menjadi pembelajaran sekaligus pengingat kepada bangsa Indonesia, Karenanya penting menanamkan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.
Hal ini diutarakan, Dandim 1428 Mamasa, Letkol Inf Stevi Palapa saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Halaman Kantor Bupati Mamasa, Sabtu 1 Oktober 2022.
Ia berharap para generasi bangsa dapat mengenang kembali peristiwa sejarah kelam sebagai kewaspadaan dini terhadap bahaya laten komunis yang setiap saat menjadi potensi ancaman.
“Ideologi Pancasila yang merupakan satu-satunya ideologi Indonesia yang tidak dapat tergantikan. Dengan demikian diharapkan sejarah kelam bangsa tidak terulang kembali dan mengantisipasi bahaya laten komunis,” ujar Letkol Inf Stevi Palapa.
Dandim 1428 Mamasa ini menambahkan peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang setiap tahun diperingati bertujuan agar bangsa Indonesia dapat mengenang kembali sejarah kelam peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI).
Lanjutnya, dimana upaya PKI untuk melakukan kudeta terhadap pemerintahan RI yang sah serta adanya upaya merubah falsafah ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis. Ia menjelaskan, Partai Komunis Indonesia (PKI) sejak berdiri sudah beberapa kali melakukan pergerakan. Diantaranya pada tahun 1948 dimana mereka melakukan pembunuhan secara sadis terhadap para ulama dan pendeta yang anti komunis.
“Puncak pergerakan mereka melakukan penculikan dan pembunuhan secara sadis terhadap para petinggi TNI dan Polri yang anti komunis sehingga gerakan mereka dikenang sebagai G30S/PKI,” tandas Letkol Stevi. (r4/mkb/jaf)