PASANGKAYU, RADARSULBAR – Citra buruk dunia pendidikan di Sulbar, kembali tercoreng.
Setelah kasus siswa SD di Mamasa yang viral beberapa waktu lalu karena jarang mendapat pelajaran dari guru, kini siswa SMK Negeri 2 Baras Kabupaten Pasangkayu, juga menuntut agar mendapat pendidikan layak.
Kondisi proses belajar mengajar di SMKN 2 Baras Desa Kasano Kecamatan Baras tak berjalan sebagaimana mestinya. Seorang siswa mengaku, sudah hampir sebulan terakhir jarang mengikuti proses belajar.
Itu dikarenakan tenaga pengajar jarang masuk kelas. Siswa yang duduk di bangku kelas dua tersebut juga tak mengetahui pasti, apa penyebab gurunya malas mengajar.
“Kadang sehari hanya sekali belajar, kadang tidak ada sama sekali. Guru yang datang mengajar juga hanya itu-itu saja. Kepala sekolah kami memang juga sudah jarang ke sekolah,” ungkap siswa yang enggan dikorankan namanya itu, Kamis 29 September, saat ditemui di lokasi sekolah.
Terkait hal tersebut, seorang tenaga pengajar SMKN 2 Baras yang juga minta namanya tidak disebutkan, mengakui proses belajar mengajar di sekolahnya memang sudah tidak berjalan normal.
Namun, kata dia, tidak semua tenaga pengajar malas ke sekolah. Sebagian tenaga pengajar masih tetap menjalankan tugas secara profesional.
Ia pun mengakui, kondisi itu terjadi sedikit banyak dipengaruhi oleh kepsek yang jarang berkantor, sejak beberapa waktu belakangan. Ia pun tidak mengetahui pasti apa penyebab kepsek yang bernama Edi Mulyanto itu jarang ke sekolah.
“Dia menjabat kepsek disini (SMK 2 Baras) sejak tahun 2020. Awal-awalnya dia rajin dan rutin ke sekolah. Itu berlangsung di pekan-pekan awal menjabat.
Setelahnya, sudah jarang. Kadang hanya sekali sepekan, kadang sekali dalam dua pekan. Guru-guru yang masih tetap sadar akan tugas, tetap rutin masuk mengajar,” ungkapnya.