JAKARTA, RADARSULBAR — PT. Brantas Abipraya (Persero) memastikan pembangunan Bendungan Budong Budong yang terletak di Kecamatan Budong Budong, Sulawesi Barat, selesai dikerjakan pada 2023.
Komisaris Utama PT Brantas Abipraya, Haryadi, mengatakan, bendungan itu menjadi solusi untuk penanganan banjir dan suplai air di musim kemarau, kekeringan hingga solusi untuk mendukung upaya ketahanan pangan daerah.
“Kami akan terus memastikan Bendungan Budong-Budong ini dapat tuntas tepat waktu, mutu dan biaya. Perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air (SDA) di Indonesia, melalui proyek ini Brantas Abipraya ingin menunjukkan komitmen kami, berkontribusi dan berperan aktif memberikan solusi atas tantangan tersebut,” ujar Haryadi.
Lebih lanjut Haryadi menjelaskan, Pembangunan Bendungan Budong-Budong Masuk dalam Proyek Strategis Nasional, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020. Tujuannya untuk menambah jumlah tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan air.
Bendugan Budong Budong dibangun dengan kapasitas tampungan 65,18 juta meter kubik dengan peningkatan Daerah Irigasi (DI) seluas 3.577 hektare. Bahkan kata dia, bendungan tersebut berpotensi menjadi objek wisata, karena bendungannya cukup besar.
Sebagai tambahan informasi, bendungan tersebut juga memiliki potensi manfaat air baku sebesar 410 liter/detik, sehingga kehadirannya nanti akan mendukung program ketahanan pangan dan air.
“Pengerjaan Bendungan Busong-Budong ini akan kami optimalkan sebagai upaya Brantas Abipraya dalam mengatasi permasalahan banjir. Tentunya dengan menerapkan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk memitigasi adanya kecelakaan kerja ataupun penyebaran penyakit di lingkungan proyek. Semua ini dilakukan untuk mencapai target selesainya pekerjaan,” ujar Haryadi.
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik menyatakan mendukung upaya pemerintah pusat dalam membangun Bendungan Budong Budong. Menurut Akmal, Bendungan Budong Budong akan memberikan manfaatan bagi masyarakat Sulbar secara nyata. Namun demikian, Akmal Malik berharap agar masalah sosial yang timbul dalam proses pembangunan bendungan itu dapat diselesaikan secara baik dan saling menguntungkan.
“Hadirnya Bendungan Budong Budong ini akan memberi manfaat bagi masyarakat, khususnya di Sulbar,” terang Akmal Malik yang juga merupakan Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri. (jaf)
Bendungan Budong Budong Ditarget Tuntas 2023
JAKARTA, RADARSULBAR — PT. Brantas Abipraya (Persero) memastikan pembangunan Bendungan Budong Budong yang terletak di Kecamatan Budong Budong, Sulawesi Barat, selesai dikerjakan pada 2023.
Komisaris Utama PT Brantas Abipraya, Haryadi, mengatakan, bendungan itu menjadi solusi untuk penanganan banjir dan suplai air di musim kemarau, kekeringan hingga solusi untuk mendukung upaya ketahanan pangan daerah.
“Kami akan terus memastikan Bendungan Budong-Budong ini dapat tuntas tepat waktu, mutu dan biaya. Perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air (SDA) di Indonesia, melalui proyek ini Brantas Abipraya ingin menunjukkan komitmen kami, berkontribusi dan berperan aktif memberikan solusi atas tantangan tersebut,” ujar Haryadi.
Lebih lanjut Haryadi menjelaskan, Pembangunan Bendungan Budong-Budong Masuk dalam Proyek Strategis Nasional, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020. Tujuannya untuk menambah jumlah tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan air.
Bendugan Budong Budong dibangun dengan kapasitas tampungan 65,18 juta meter kubik dengan peningkatan Daerah Irigasi (DI) seluas 3.577 hektare. Bahkan kata dia, bendungan tersebut berpotensi menjadi objek wisata, karena bendungannya cukup besar.
Sebagai tambahan informasi, bendungan tersebut juga memiliki potensi manfaat air baku sebesar 410 liter/detik, sehingga kehadirannya nanti akan mendukung program ketahanan pangan dan air.
“Pengerjaan Bendungan Busong-Budong ini akan kami optimalkan sebagai upaya Brantas Abipraya dalam mengatasi permasalahan banjir. Tentunya dengan menerapkan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk memitigasi adanya kecelakaan kerja ataupun penyebaran penyakit di lingkungan proyek. Semua ini dilakukan untuk mencapai target selesainya pekerjaan,” ujar Haryadi.
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik menyatakan mendukung upaya pemerintah pusat dalam membangun Bendungan Budong Budong. Menurut Akmal, Bendungan Budong Budong akan memberikan manfaatan bagi masyarakat Sulbar secara nyata. Namun demikian, Akmal Malik berharap agar masalah sosial yang timbul dalam proses pembangunan bendungan itu dapat diselesaikan secara baik dan saling menguntungkan.
“Hadirnya Bendungan Budong Budong ini akan memberi manfaat bagi masyarakat, khususnya di Sulbar,” terang Akmal Malik yang juga merupakan Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri. (jaf)