MAMUJU, RADARSULBAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat adalah sebuah sistem yang harus dibangun dengan sinergitas dan kolaborasi. Begitu disampaikan PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik saat menyampaikan pidato terbuka pada Paripurna HUT Sulbar ke 18 Tahun di DPRD Sulbar, Kamis 22 September 2022.
Kata Akmal, merefleksi Sulbar 18 Tahun tidak lepas dari peran Gubernur sebelumnya. Anwar Adnan Saleh dan Ali Baal Masdar. Meskipun begitu masih banyak yang harus diselesaikan Sulbar. Katanya, memimpin sebuah daerah otonomi baru bukanlah hal mudah.
Sebuah pembelajaran memimpin Sulbar selama empat bulan terakhir berbuat maksimal dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Tentunya juga tidak lepas dari berbagai hambatan.
“Kita adalah sebuah sistem, saya ditugaskan pegang setir. Tetapi remnya dipegang oleh semuanya. Boro-boro kita bisa melakukan sesuatu jika seolah olah didalam ada yang injak rem,” ujar Akmal.
Akmal mengatakan, Sulbar sebagai darah otonomi baru memiliki persoalan serupa daerah pemekaran di Indonesia. Yaitu Persoalan keterbatasan sumberdaya alam, manajemen, fiskal terbatas. Untuk itu, Akmal berharap terbangun komunikasi yang baik bagi semua pihak.
“Komunikasi yang baik adalah sesuatu yang niscaya kita bangun kedepan. Tidak ada yang sempurna. Ketidaksempurnaan itu harus diatasi dengan kolaborasi dan sinergitas,” pungkasnya.
Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi mengharapan, HUT Sulbar 18 menjadi wadah bagi semua pihak untuk menyatukan komitmen pembangunan Sulbar kedepan.
“Momen ini diharapkan dapat mewadahi kebersamaan kita untuk satu komitmen dalam setiap denyut akselerasi yang kita lakukan. sehingga kepentingan bersama dapat teragregasi dengan baik pula,” ujar Suraidah.
Untuk mewujudkan itu, ia mengajak seluruh pihak agar berkolaborasi membangun daerah.
“Kolaborasi adalah hadir dengan menjalankan peran masing masing bukan dengan hadir menggerus otoritas pihak lain. Salah satu racun kolaborasi ketika kita hadir secara sadar atau tidak dengan otoritas yang bikan pada tempatnya,” ujar Suraidah. (jaf)