Puskesmas Tak Pinjamkan Ambulans , Jenazah Ditandu ke Rumah Duka

  • Bagikan
DITANDU. Pasien yang meninggal dunia di Puskesmas Campalagian terpaksa ditandu ke Desa Laliko karena tak ada ambulans jenazah, Minggu 18 September 2022. --IST--

POLEWALI, RADARSULBAR — Miris, salah satu pasien Puskesmas Campalagian Kabupaten Polewali Mandar yang meninggal dunia harus ditandu sejauh belasan kilometer ke Desa Laliko, Minggu sore 18 September 2022.

Penyebabnya pihak Puskesmas Campalagian enggan meminjamkan ambulans pelayanan untuk membawa jenazah.

Karena kecewa, keluarga pasien yang meninggal terpaksa membawa pulang keluarganya yang meninggal dengan cara digotong menggunakan sarung dan bambu ke Desa Laliko dari Puskesmas Campalagian di Kelurahan Pappang.

Video beberapa orang yang sedang menandu jenazah menggunakan sarung dan bambu dari halaman Puskesmas ini beredar luas dijejaring sosial dan menjadi perbincangan warganet. Pasien yang meninggal bernama Darwis warga Desa Laliko.

Salah seorang keluarga almarhum, Acha yang dikonfirmasi membenarkan kejadian. Almarhum merupakan kakeknya yang ditandu karena mobil ambulans puskesmas tidak ada.

Jenazah ditandu hampir memakan waktu satu jam lebih dari Puskesmas Campalagian menuju rumah duka di Laliko. Ia menceritakan sebelum meninggal, kakenya sempat dirawat di Puskesmas Campalagian selama dua hari karena menderita sesak nafas atau maag.

Kepala PKM Campalagian Ramlah saat dikonfirmasi membenarkan adanya warga Desa Laliko yang meninggal di puskesmas di tandu ke rumah duka. Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah berupaya membantu keluarga tersebut mencari mobil pengantar jenazah. Namun tidak ada yang sedia dan dirinya pun tengah sibuk melaksanakan tugas P3K di turnamen sepak bola di Campalagian saat mendapat telepon ada warga meninggal dari petugas puskesmas.

“Disaat bersamaan mobil ambulans Puskesmas akan mengantar pasien rujukan ke RSUD Hajjah Andi Depu, sudah ada rujukan sisrute dan sudah dibalas rumah sakit. Karena ambulans hanya satu di PKM Campalagian, jadi pada saat yang sama ambulans merujuk pasien ke RSUD,” kilah Ramlah.

Ia juga menyampaikan sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa (Kades) Laliko dan menyampaikan akan berusaha karena ada dua nomor telepon mobil jenazah tertera di UGD Puskesmas.

“Saya sudah menyampaikan ke pak Kades bahwa kalau tidak ada mobil jenazah nanti selesai mengantar pasien ke RSUD baru diantar. Karena yang didahulukan adalah pasien emergency dirujuk ke RSUD,” ujar Hj. Ramlah.

Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Polman dr. Andi Emy Purnama Natsir menyampaikan di Puskesmas memang tidak ada mobil khusus untuk mengantar jenazah. Mobil jenazah biasanya hanya terdapat di mesjid desa dan rumah sakit.

“Biasanya kalau tidak ada pasien mau dirujuk ke RSUD, ambulans pelayanan bisa dipakai apabila sudah tidak ada mobil jenazah,” terang dr. Andi Emy. (arf/mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version