MAJENE, RADARSULBAR — Manasik haji pada penyelenggaraan haji dan umrah tahun berikutnya perlu dimaksimalkan.
Hal ini merupakan salah satu hasil rapat koordinasi (Rakor) evaluasi haji yang diikuti Kantor Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten serta para Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Provinsi Sulbar. Agar memaksimalkan pelaksanaan bimbingan manasik penyelenggaraan haji dan umrah di daerah ini.
“Kita tidak mau ada jamaah yang belum memahami tata cara pelaksanaan haji,” tutur Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulbar Muflih B Fattah, saat rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di Hotel Amasi Barane Kecamatan Banggae Timur, Jumat 16 September 2022.
Kata Muflih, melalui rapat evaluasi ini untuk merevisi berbagai kelemahan dan kekurangan pelaksanaan ibadah haji 2022.
“Mulai dari pelaksanaan bimbingan manasik, pemeriksaan kesehatan di Dinas Kesehatan, pemberangkatan dari daerah ke Embarkasi Makassar hingga pelaksanaan ibadah di Tanah Suci Mekkah dan Madina di Arab Saudi,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah atau para penyelenggara haji wajib mengetahui indeks kepuasan jamaah meski pada 2022 kuota Sulbar berkurang menjadi 663 jamaah dari yang sebelumnya mencapai 1.400 kuota.
“Kita berharap jumlah kuota haji akan bertambah untuk 2023, seiring dengan berakhirnya masa Pandemi Covid-19,” harapnya.
Wakil Bupati Majene Arismunandar dan mengharapakan perlunya untuk membedah persoalan yang dihadapi pada pelaksanaan ibadah haji sebelumnya.
“Kita berharap agar setiap catatan penting yang di hasilkan, akan menjadi rekomendasi untuk peningkatan kualitas ibadah haji di tahun yang akan datang,” terang Arismunandar.
Ia mendukung upaya yang dilakukan Kemenag Sulbar dalam upaya meningkatkan pelayanan ibadah haji agar ke depan semakin lebih baik.
“Kegiatan ini, sesuai visi misi Pemkab Majene, yaitu UMR (Unggul, Malaqbi dan Religius),” ucapnya.(r2/mkb/jaf)