MAMUJU, RADARSULBAR – Pengurus Cabang (Pengcab) Taekwondo Indonesia (TI) Mamuju menggelar Ujian Kenaikan Tingkat (UKT). Kegiatan ini digelar di Richest Sport Center Mamuju, Minggu 18 September.
UKT tersebut diikuti 230 peserta dari berbagai tingkatkan. Mulai dari sabuk putih, kuning, kuning strep hijau, hijau, hijau strep biru, biru, biru strep merah, merah, merah strep satu dan merah strep dua.
Ketua Umum Pengcab TI Mamuju, Hasnawaty Syam mengatakan antusiasme peserta sangat tinggi. Dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti UKT. Menurutnya, hal tersebut merupakan gambaran potensi generasi atlet taekwondo di Mamuju.
“Alhamdulillah, pesertanya sangat banyak. Mereka sangat antusias. Bukan hanya peserta, tapi para orang tua juga antusias, mengantarkan anaknya mengikuti UKT ini,” ujar Hasnawaty.
Hasnawaty mengungkapkan, dalam proses pelaksanaan UKT, para peserta tidak lagi mendaftar secara manual. Melainkan menggunakan aplikasi Taekwondo Indonesia Integrated System (TIIS). Hal ini pula yang membuat sejumlah anak terpaksa tidak ikut UKT kemarin, sebab telat melakukan registrasi ujian di aplikasi.
“Sebelumnya kami sudah sosialisasikan ini kepada para orang tua, agar bisa mendampingi anaknya saat melakukan pendaftaran,” ujar Hasnawaty.
Salah seorang Pelatih TI Cabang Mamuju, Sabeum Walfaidhin mengungkapkan, peserta UKT terbanyak diikuti oleh tingkat sabuk putih yang akan naik ke jenjang sabuk kuning. Yakni sebanyak 120 orang. Ia mengungkapkan, setiap tingkatkan memiliki materi ujian yang berbeda.
“Contohnya seperti pukulan, tangkisan, tendangan, poomsae (rangkaian gerakan dalam taekwondo, red), dan kyorugi (figthing atau pertarungan, red),” ungkap Walfaidin.
Sementara, salah satu orang tua peserta UKT, Yuli mengaku, dirinya antusias untuk melihat UKT yang diikuti oleh anaknya. Menurutnya, orang tua sebaiknya terlibat dalam setiap kegiatan yang diikuti oleh anak. Sebagai bentuk dukungan yang bisa menambah kepercayaan diri sang anak.
“Anak saya saat ini sudah sabuk merah, dia ikut ini taekwondo atas kemauannya sendiri, jadi saya pikir karena ini kegiatan sangat positif, maka saya harus dukung juga setiap kegiatan yang anak saya lakukan,” tandas Yuli. (rzk/dir)