Sepekan Pencarian Korban Hanyut di Sungai Mamasa Dihentikan, Ini Penjelasan Basarnas

  • Bagikan
Foto Ilustrasi hanyut

MAMASA, RADARSULBAR – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menghentikan proses pencarian satu warga yang belum ditemukan di Sungai Mamasa.

Setelah dilakukan pencarian selama sepekan lebih dan belum juga ditemukan akhirnya operasi pencarian yang dilakukan Basarnas dihentikan.

Walaupun secara resmi Basarnas menghentikan proses pencarian, tetapi keluarga korban masih terus melakukan pencarian.

Satu korban dari dua warga yang hanyut di Sungai Mamasa yang belum ditemukan yakni Tuami warga Dusun I Desa Bunga Bunga Kecamatan Matakali Polman.

Sementara satu rekannya, Hasbi warga Kelapa Dua Kecamatan Anreapi ditemukan meninggal dunia di Sungai Mamasa tepatnya di Desa Suppirang Kecamatan Mesakada Kabupaten Pinrang Sulsel, Jumat 2 September.

Dalam pencarian ini selain melibatkan Basarnas Unit SAR Polman, anggota Kodim 1428 Mamasa dan Polres Mamasa serta dibantu Basarnas Unit SAR Kabupaten Pinrang Sulsel.

Hingga sepekan lebih dicari satu warga belum ditemukan hingga akhirnya operasi pencarian secara resmi ditutup.

Tetapi keluarga korban masih melakukan pencarian sepanjang Sungai Mamasa dari TKP di Desa Sepang Kecamatan Messawa hingga daerah Bendungan Bakaru Pinrang.

Kasi Humas Polres Mamasa, Iptu Hendrik membenarkan adanya penghentian proses pencarian Basarnas Polman dan Basarnas Pinrang. Meskipun demikian proses pencarian pula terus dilakukan oleh pihak keluarga korban.

“Jadi kalau Basarnas mungkin sudah berhentikan pencarian, tapi kalau keluarga korban masih melakukan upayakan pencariannya,” sebutnya.

Terpisah Kepala Basarnas Unit SAR Polman, Asmar Gunawan saat dihubungi Selasa malam membenarkan operasi pencarian korban dihentikan setelah dilakukan operasi selama tujuh hari.

“Tim SAR gabungan menghentikan operasi pencarian hari ketujuh dengan hasil nihil. Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi teknis operasi SAR serta tidak ditemukannya tanda-tanda korban, maka berdasarkan hasil kesepakatan bersama antara tim SAR gabungan dengan aparat setempat serta pihak keluarga korban telah mengikhlaskan bahwa korban dinyatakan hilang. Sehingga operasi SAR dinyatakan selesai dan disepakati untuk diusulkan ditutup pada Selasa 9 September lalu,” jelas Asmar.

Sebelumnya, dua warga hanyut tesebut melompat ke sungai bersama enam warga lainnya saat pengerebekan judi sabung ayam di Desa Sepang Kecamatan Messawa. Dua orang yang dinyatakan hanyut dan hanya satu orang yang telah ditemukan. (zul/mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version