MAMUJU, RADARSULBAR — Tim Penggerak PKK Sulbar memperinati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke 50 tahun dan Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke 19 tahun di Tribun Merah Putih, Selasa 13 September 2022.
Ketua TP-PKK Sulbar Yulia Zubir Akmal mengatakan, peringatan HKG PKK ke 50 tahun menjadi sangat istimewa. Itu karena, peringatan tahun ini merupakan tahun emas gerakan PKK di Indonesia. Melalui kegiatan ini, Ia menginginkan agar gerakan PKK kembali pada ruhnya, yaitu sebagai gerakan masyarakat untuk pemberdayaan keluarga.
“Artinya apa? keluargalah yang harus menjadi fokus perhatian kita, keluargalah yang juga harus kita berdayakan, karena keluarga merupakan unit terkecil masyarakat. Sehingga apabila keluarga-keluarga di Indonesia ini dapat kita berdayakan sesuai dengan potensi dan kebutuhannya, maka gerakan PKK juga berpotensi memberdayakan masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Oleh karena itulah, lanjut Yulia, menjadi sangat beralasan bilamana tema peringatan HKG PKK ke 50 tahun ini, adalah “Lima puluh tahun Gerakan PKK, Berbakti untuk Bangsa, Berbagi untuk Sesama”.
“Tema ini harus melekat dalam hati sanubari kita semua sebagai keluarga besar gerakan PKK. Tema ini juga harus menjadi tekad kita bersama, bahwa kita ingin mendedikasikan semua pengabdian dan kiprahnya gerakan PKKdalam ikutserta memajukan dan mensejahterakan masyarakat, yang berarti juga untuk kemajuan negara dan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Dijelaskan, sepanjang 50 tahun perjalan gerakan PKK, tentu banyak hal yang telah dilakukan. Dinamika perjalanan gerakan PKK selama ini, bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua. Bahwa upaya memberdayakan keluarga dan masyarakat itu perlu dilakukan dengan pendekatan cipta rasa dan karsa, yakni dengan hati dan niat yang tulus. Oleh karena itu, gerakan PKK pada hakekatnya dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan kerjasama.
“Momentum peringatan HKG-PKK kali ini juga harus mampu kita dayagunakan sebagai media untuk mawas diri secara kelembagaan dan melakukan evaluasi dalam program. Maka saya berharap agar langkah penyesuaian manajemen kelembagaan TP-PKK dapat dilakukan disemua jenjang. Hal ini menjadi penting, karena pada hakekatnya program-program PKK dapat terlaksana secara baik dan tepat sasaran, ketika itu semua dikelola oleh sistem manajemen kelembagaan yang juga baik,” ujarnya.
Sejalan dengan makna gerakan, makam gerakan PKK yang digerakkan oleh TP-PKK harus bergerak secara dinamis mengikuti perkembangan. Saya senantiasa mendorong agar ada nuansa pembaharuan dalam gerakan PKK, jangan monoton, dan harus ada keselarasan gerak dengan kebijakan pemerintah.
Oleh karena itu, Yulia berharap, agar momentum peringatan HKG PKK ini menjadi titik tolak kader PKK untuk memompa semangat pembaharuan dengan mengembangkan daya kreasi dan kreatifitas kader dalam pemberdayaan keluarga dalam arti luas.
“Saya sangat mengharapkan agar peringatan ini bukan semata-mata merupakan kegiatan rutin tahunan saja. Juga bukan merupakan kegiatan yang hanya sarat dengan acara seremonial sesaat saja, kemudian setelah itu tidak ada lagi gaungnya. Kemeriahan dan rasa syukur dalam memperingati HKG PKK haruslah selalu menimbulkan gelora, yakni membawa semangat baru dan energi baru pada setiap gerak langkah dan kridanya gerakan PKK,” paparnya.
Semangat yang menggelora harus senantiasa dimiliki, karena TP-PKK sebagai mitra kerja pemerintah haruslah mampu menyelaraskan dengan kebijakan pemerintah. Pola pendekatan penggerakan peran serta masyarakat yang menjadi ciri khas TP-PKK dalam berbagai aspek pembangunan merupakan modal sosial yang sungguh besar artinya.
“Gerakan PKK sesungguhnya merupakan potensi pembangunan bagi bangsa Indonesia. Dan dengan memahami serta menyadari atas potensi yang kita miliki itulah yang harus kita pelihara, kita kembangkan dan kita gelorakan secara terus-menerus,” katanya.
Pj. Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan, PKK merupakan organisasi yang memiliki tupoksi terlengkap didunia, bahkan sampai kerumah tangga. Tidak ada organisasi yang memiliki cabang sampai ke persoalan rumah tangga. Sesungguhnya dengan kondisi PKK seperti ini, seharusnya PKK bisa berbuat banyak. Oleh sebab itu, Akmal berharap, PKK bisa membantu menyukseskan program kerja yang ada di pemerintahan. Khususnya, kelemahan yang selama ini ada ditingkat sektoral tentang ketidak akuratan data.
“Kami bangga dengan PKK, karena militansinya sangat luar biasa dan memiliki kolega yang militan. Oleh sebab itu, kami berharap PKK bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk menyukseskan pendataan desa presisi yang sedang kita lakukan, melalui program dasa wisma PKK, yaitu, sepuluh rumah satu kelompok. Kalau program dasawisma bisa berjalan dengan baik, maka persoalan ketidakakuratan penerima BLT dan lainnya tidak akan terjadi lagi di Indonesia khususnya Sulbar,” ujarnya.
Sebagai organisasi terhebat didunia, lanjut Akmal, seharusnya PKK bisa melahirkan program kerja yang hebat dan ril untuk membantu pemerintah dan masyarakat Sulbar.
“Jangan hanya namanya yang hebat, tetapi kita juga ingin ada langkah-langkah hebat dan langkah ril yang dilakukan PKK bersama organisasi wanita lainnya untuk Sulbar,” tutupnya. (ian)