BALIKPAPAN, RADAR SULBAR – Sejumlah produk kerajianan dan olahan makanan yang diproduksi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dari Kabupaten Polewali Mandar yang dipamerkan dalam Sulawesi Barat Expo di grand Mall Balikpapan Super Block (BSB) Kota Balikpapan ludes terjual dalam waktu dua hari.
Produk makanan yang merupakan hasil usaha BUMDes seperti golla kambu, gula merah dan makanan tradisional lain. Selain itu tenun sutera Mandar yang dipamerkan di BSB ini sangat diminati oleh pengunjung yang datang langsung ke lokasi pameran yang merupakan pusat ekonomi Balikpapan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat (PMD) Kabupaten Polman Andi Nursami Masdar sebagai koordinator pelaku UMKM Pemkab Polman menyampaikan pelaksanaan Sulbar Expo 2022 dimulai pada Kamis 8 September diikuti 11 BUMDes dan 10 pelaku UMKM Polman dengan memamerkan berbagai produk.
“Hari kedua pelaksanaan Expo barang dari BUMDes sudah habis terjual. Khususnya kue dan makanan khas Mandar sangat diminati pengunjung,” ujar Andi Nursami Masdar.
Lanjutnya, BUMDes membawa olahan yang ada di desa masing-masing serta beberapa potensi lokal. Seperti gula merah, jawawut dan terkhusus untuk makanan tradisional seperti loka joroi, penja tumis dan sebagainya digratiskan untuk pengujung.
“Kue olahan makanan potensi pelaku UMKM seperti kasippi dan golla kambu (Bajek) banyak diminati oleh pengunjung. Langsung habis di beli pada pembukaan Expo Sulbar. Padahal kita bawa membawa cukup banyak stok,” terangnya.
Menurut Andi Nursami di Kota Balikpapan mayoritas orang Sulawesi mungkin mereka rindu dengan kampung halaman sehingga antusias pembeli makanan khas Mandar. Ini bagus dan efeknya makanan ini langsung ludes terjual.
Ia juga mengatakan bahwa dalam kegiatan Expo ini pihaknya juga mendorong agar tenun sutera Mandar dapat semakin dikenal oleh dunia. Sehingga yang dibawa Sulbar Expo bukan hanya sarung sutera Mandar tapi menampilkan proses tenun yang menarik pengunjung.
Selanjutnya, pada saat penutupan Minggu 12 September akan diadakan fashion show dengan menggunakan pakaian berbahan Sutera Mandar yang dikenakan oleh model-model dari Balikpapan.
Ia berharap Sutera Mandar bisa dikenal seluruh penjuru di Indonesia dan kedepannya bisa menembus pasar Internasional.
Terpisah, Kepala Desa Pasiang Muhammad Amin mengatakan pihaknya datang dengan membawa produk gula merah produk BUMDes desanya.
“Alhamdulillah banyak pesan juga minta dikirimkan, dan hanya satu hari itu produk gula olahan yang kami bawa langsung habis,” tandasnya. (arf/mkb)