SAMARINDA, RADARSULBAR – Disela pelaksanaan Festival Sandeq di Kalimantan Timur, Bupati Polewali Mandar (Polman), Andi Ibrahim Masdar melakukan silaturrahmi dengan Kerukunan Keluarga Mandar (KKM) dan Keluarga Suku Bugis di Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, Sabtu 11 September 2022.
Ajang silaturrahmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polman dengan keluarga besar KKM dan keluarga Suku Bugis di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara adalah obat rindu bagi masyarakat Mandar dan Bugis yang sudah lama merantau di Kaltim.
“Kita doa’akan Bupati Polman dapat menjadi Gubernur Sulawesi Barat,” tutur Haidir Jawahir, selaku panitia silaturahmi.
Rombongan Bupati Polman langsung disambut dengan tarian penyambutan oleh siswa SDN 007 Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara dan tokoh masyarakat serta Camat Muara Badak, Arfan, Kapolsek Muara Badak dan Ketua KKM Muara Badak Ibrahim Kamil di Cafe Balanipa yang menjadi tempat pelaksanaan acara tersebut.
Panitia Pelaksana Haidir Jawahir mengatakan salah satu pengertian Mandar adalah air. Air adalah kebutuhan vital manusia yang tanpa air manusia tidak akan bisa hidup. Jadi mudah mudahan kehadiran Mandar di Muara Badak ini bisa menjadi solusi. Di Muara Badak ini sudah banyak warga Mandar menjadi pelayanan publik di dinas pemerintahan.
“Lembaga paguyuban Mandar tetap eksis di Muara Badak berjalan dengan baik berkat dukungan Camat, Koramil dan Polsek,” jelas Haidir Jawahir.
Warga Mandar di Muara Badak ini banyak yang dipercaya menjadi imam mesjid. Pesan yang terus diingat yakni Tarrare Di Allo Tammatindo Dibongi Mappikiri Atuona Pabbanua. Ini dirasakan betul masyarakat Polman dibawah kepemimpinan Bupati Andi Ibrahim Masdar.
Masyarakat sangat antusias dengan kehadiran Bupati Polman di tengah masyarakat Muara Badak. “Kami sangat bersyukur Bupati Polman sudah menyempatkan waktunya mengunjungi warga di tanah rantau,” ujarnya.
Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar menyampaikan sangat senang bisa ketemu keluarga Mandar dan Bugis di Muara Badak. Hampir semua disini tidak ada keluarga jauh.
“Mudah-mudahan silaturahmi ini dapat terus berkelanjutan. Saya sangat berterima kasih sudah jauh jauh datang seperti dari Bontang, Sangata dan lainnya,” ujarnya.
Ia menyampaikan pihak datang kesini dengan perahu Sandeq dengan tujuan Mappadottong Tindja. Andi Ibrahim menjelaskan bahwa sejak dahulu nenek moyang orang Mandar sudah menerawang bahwa Kalimantan ini akan ada hal besar yang terjadi. Maksud ini adalah dijadikannya Kalimantan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia. (arf/mkb)