Dinkes Catat 22 Kasus HIV/AIDS di Mamuju

  • Bagikan
PELAYANAN. suasana pelayanan Rumah Sakit Regional Sulbar, beberapa waktu lalu.--Rezki Amaliah/Radar Sulbar

MAMUJU, RADARSULBAR – Tren kasus HIV di Mamuju, menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Mamuju, Muhammad Alamsyah, cukup tinggi.

Saat ini Dinkes Mamuju mencatat 22 orang terdeteksi HIV dan sedang mengikuti Pelayanan Dukungan dan Perawatan (PDP).

“PDP hanya dilakukan di rumah sakit daerah (RSUD Mamuju, red) dan rumah sakit Regional,” kata Alamsyah, saat dikonfirmasi, Rabu 7 September.

Menurut Alamsyah, faktor risiko HIV didominasi oleh populasi kunci, yaitu golongan yang rentan menularkan HIV melalui hubungan seksual ataupun jarum suntik yang digunakan bersama.

“Populasi kunci yang rentang menularkan HIV di ataranya, LSL (Lelaki Seks, red), waria, pekerja seks, pengguna narkoba suntik,” jelas Alamsyah.

Alamsyah mengaku, Dinkes Mamuju telah melakukan intervensi melalui program Mobile Voluntary Counselling and Testing (VCT). Kegiatan berupa pencarian atau penemuan penderita HIV/AIDS secara mobile atau keliling, menyasar kelompok beresiko atau populasi kunci.

“VCT merupakan langkah awal untuk mendapatkan informasi mengenai penderita HIV. Hal ini sangat membantu langkah pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS,” tandas Alamsyah.

Untuk diketahui, Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan mampu melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.

Sementara Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kondisi ketika HIV sudah pada tahap infeksi akhir.

HIV/AIDS dapat menular melalui dua faktor, yaitu melalui cairan kelamin dan darah. Sehingga HIV/AIDS dapat menular melalui aktivitas hubungan seksual yang beresiko, yakni homoseksual maupun heteroseksual. Sering berganti pasangan atau menggunakan jarum suntik narkoba secara bergantian. (rzk/jsm)

  • Bagikan

Exit mobile version