Kegiatan Festival Sandeq merupakan kegiatan yang menampilkan perahu bercadik asal Sulbar. Sebanyak 35 perahu berangkat dari etape pertama di Tanjung Silopo 31 Agustus. Namun di tengah perjalanan passandeq diperhadapkan badai saat menyeberangi Selat Makassar dari Mamuju ke Pulau Ambo, akibatnya satu perahu harus kembali ke Mamuju. 28 Perahu Sandeq ditambah tujuh perahu sandeq matoa (klasik) akhirnya sampai di pesisir Manggar 9.40 WITA, di Pantai Lamaru. Dari Pantai Lamaru passandeq melanjutkan perjalanan ke Pantai Manggar.
Di Pantai Manggar, PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik beserta sejumlah bupati turun dari perahu sandeq dengan membawa sejumlah hasil bumi dari Sulbar untuk diserahkan ke Pemda Kaltim dan Balikpapan. Hadir menerima seserahan itu adalah Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud dan Pangdam VI/ Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
Penyerahan hasil bumi dikemas dengan upacara ‘Mappadottong Tinjaq’ (Memenuhi Nazar) sebagai simbol Sulbar siap mendukung pembangunan iKN.
Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengapresiasi Pemda Sulbar yang menggagas Festival Sandeq. Sebenarnya, kata Rahmad, penyeberangan Sandeq dari Sulbar ke Kalimantan sudah direncanakan dua tahun lalu, namun karena Covid-19 sehingga ditunda.
“Kita ingin mewariskan kepada generasi kita bagaimana kita mencintai laut. Karena dihadapan kita ada jalur Alki II jalur perdagangan Internasional,” ujar Rahmad, melalui sambutannya, Rabu 7 September 2022.
Rahmad juga mengaku bangga dengan passandeq, sebab hanya yang memiliki nyali besar bisa mengarungi Selat Makassar. Ia pun berterima kasih karena Festival Sandeq mempromosikan wisata bahari yang diwariskan nenek moyang, perahu bercadik asal Sulbar.
Ia pun menyambut baik atas gagasan Festival Sandeq yang menghidupkan ekonomi kota Balikpapan. Dan menurutnya ini sebagai momen menyambut IKN. Dibeberkan banyaknya suplai pangan ke IKN itu banyak datang dari Sulawesi.
PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik berterima kasih kepada masyarakat Sulbar atas kepercayaan menggairahkan kembali mahakarya maritim Indonesia, Sandeq.
“Sandeq mencerminkan banyak hal, kecil perahunya tapi nyalinya besar. Spirit sandeq yang harus kita gunakan untuk menyelesaikan persoalan bangsa ini,” tutup Akmal. (jaf)