PASANGKAYU, RADARSULBAR — Abrasi yang mengikis pantai wisata Tanjung Babia, Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, kian mengkhawatirkan. Hampir memutus ruas jalan utama menuju serta mengancam pemukiman penduduk.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pasangkayu, Sumarlin, mengaku telah mengusulkan anggaran pembangunan tanggul, ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III. Namun belum mendapat respon.
“Usulan anggaran pembangunan tanggul di pantai Tanjung Babia, bersamaan dengan usulan anggaran pembangunan tanggul di pantai Desa Karya Bersama, Kecamatan Pasangkayu. Tapi pihak balai baru merespon pembangunan tanggul, di Karya Bersama. Sekarang kami masih menunggu untuk tanggul di Tanjung Babia,” kata Sumarlin, Kamis 1 September.
Pembangunan tanggul di pantai wisata andalan kota Pasangkayu itu, direncanakan sepanjang satu kilo meter. Diperkirakan mampu membentengi pemukiman penduduk di sepanjang garis pantai.
“Tanggulanya akan dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak menghilangkan keindahan pantai. Kami berharap pihak balai bisa segera menyetujui usulan anggaran kami,” pungka Sumarlin. (nur/jsm)