MAMASA, RADAR SULBAR — Tiga hari pencarian terhadap dua warga yang hanyut di Sungai Mamasa Desa Sepang Kecamatan Messawa Kabupaten Mamasa belum juga ditemukan, Kamis 1 September.
Dua warga yang hanyut yakni Hasbi (40) warga Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi dan Tuami (47) warga Dusun 1 Desa Bunga Bunga Kecamatan Matakali Kabupaten Polman. Keduanya dilaporkan hanyut oleh masyarakat usai aparat kepolisian dari Polres Mamasa melakukan pengerebekan judi sabung ayam di Desa Sepang Kecamatan Messawa, Selasa 30 Agustus lalu.
Pengerebekan ini membuat pelaku judi sabung ayam ada yang lari hingga terjun ke sungai. Akibatnya dua orang warga asal Polewali Mandar dilaporkan hanyut usai pengerebekan judi sabung ayam ini.
Dalam pencarian hari ketiga ini, melibatkan Unit SAR Basarnas dari Polewali Mandar bersama warga, anggota Polres Mamasa, Kodim 1428 Mamasa serta relawan lainnya. Pencarian hari ketiga menyusuri Sungai Mamasa mulai dari Desa Sepang hingga ke wilayah perbatasan Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sekertaris Desa Paladan Kecamatan Messawa, Edwar saat dihubungi mengaku sampai hari ketiga setelah kedua korban dinyatakan hanyut dilakukan pencarian oleh masyarakat, TNI-Polri dan Basarnas.
Lanjutnya, Edwar, pihak Basarnas sendiri sejak Rabu sore 31 Agustus telah mulai mencari korban hanyut, namun hingga saat ini masih belum membuahkan hasil.
Terpisah Kepala Unit SAR Basarnas Kabupaten Polman, Asmar Gunawan mengatakan tim SAR gabungan kembali melanjutkan operasi pencarian terhadap dua orang korban tenggelam di Sungai Desa Sepang Kecaman Messawa. Ia mengaku pola pencarian yang dilakukan dengan search paralel searah mengikuti arus sungai dengan membagi dua tim.
“Tim SRU 1 melakukan pencarian dengan menyisir arus sungai menggunakan perahu karet Basarnas sejauh tiga kilometer radial 98.63° arah timur dari lokasi kejadian. Kemudian tim SRU 2 melakukan pencarian dengan berjalan kaki menyisir sisi kiri dan kanan sungai sejauh tiga kilometer radial 98.63° arah timur dari lokasi kejadian,” beber Asmar Gunawan.
Dalam pencarian ini Unit SAR Polman menggunakan peralatan satu unit rescue car double cabin, satu unit rubber boat, peralatan navigasi, peralatan komunikasi, peralatan medis, peralatan evakuasi dan peralatan selam.
Hanya disayangkan dalam pencarian warga yang hanyut ini BPBD Mamasa belum terlibat dengan alasan keterbatasan anggaran. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mamasa, Andarias mengaku pihaknya belum ikut turun dalam melakukan proses pencarian karena kekurangan anggaran.
“Jadi apa mau dipakai kalau tidak anggaran, tidak mungkin sendiriki cari. Jelas butuh banyak orang,” ujar Andarias, Kamis 1 September.
Sementara, Kasi Humas Polres Mamasa Iptu Hendrik membenarkan sampai saat ini belum ada informasi terkait keberadaan korban hanyut tersebut. Namun pihaknya, terus berupaya melakukan proses pencarian bersama TNI dan masyarakat serta Basarnas.
Ia menjelaskan kondisi TKP pengrebekan judi sabung ayam berdekatan dengan sungai. Sehingga pelaku judi nekat menyebrang ke sungai agar tidak diamankan. Tetapi naas bagi kedua pelaku karena hanyut saat menyeberang sungai yang berarus deras dan dalam.
“Kemungkinan kedua korban tidak pandai berenang,” sebutnya.
Terpisah Kepala Desa Kelapa Dua Kecamatan Anreapi, Masdar saat dihubungi, Kamis 1 September membenarkan warganya bernama Hasbi diduga tengelam di Sepang Kecamatan Messawa.
“Betul warga kami bernama Hasbi dilaporkan hanyut di Sungai Sepang Messawa. Saya baru pulang dari rumah korban belum ada informasi kalau sudah ditemukan. Selain itu korban juga tidak tahu berenang sehingga hanyut,” beber Masdar.
Hal sama diungkapkan salah seorang staf Desa Bunga Bunga Kecamatan Matakali, Andi Anna membenarkan salah satu korban hanyut Tuami merupakan warga Dusun 1 Desa Bunga Bunga.
“Kami sudah dapat kabar kalau bersangkutan hanyut di Sungai Sepang Mamasa. Rumah korban berada di dusun satu,” singkatnya. (r4/mkb/jaf)