Menkes Sebut Wujud Virus Cacar Monyet Lebih Besar dari SARS-CoV-2

  • Bagikan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penularan virus cacar monyet dinilai tak secepat penularan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. --Foto: Hendra Eka/Jawa Pos--

JAKARTA, RADARSULBAR – Meski sudah ditemukan 1 kasus cacar monyet di Indonesia, masyarakat diminta untuk tidak panik. Pasalnya, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin penularan virus cacar monyet dinilai tak secepat penularan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Dan, tingkat fatalitas cacar monyet lebih rendah dibanding Covid-19. Sebab jenis karakter atau strain virusnya memang berbeda.

Sejak diumumkan status darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka penularan di seluruh dunia sudah hampir 40 ribu orang dengan angka kematian 12 orang. Menurut Menkes Budi, angka fatalitasnya jauh berbeda dibandingkan dengan Covid-19.

“Itu karena cacar monyet penularannya jauh lebih sulit dibanding Covid-19. Penularannya terjadi saat sudah bergejala. Covid-19 belum bergejala, sudah bisa menular. Itu sebab Covid-19 cepat menularnya. Berbeda dengan cacar monyet yang harus timbul bintik-bintik dulu,” tegasnya dalam konferensi pers Health Working Group G20, Senin 22 Agustus 2022.

Menurutnya, meski sama-sama ditularkan oleh virus, tetapi wujud virus cacar monyet dan Covid-19 berbeda. Menkes Budi menyebut virus cacar monyet memiliki wujud yang lebih besar dibanding dengan Covid-19.

“Virus cacar strainnya DNA, Covid-19 itu RNA. DNA lebih besar dari RNA,” katanya.

“Nukleotida DNA cacar monyet sekitar 305 ribu, Covid-19 hanya 31 ribu kalau dilihat berdasarkan genome sequencing,” katanya.

Itulah yang membuat Covid-19 menular lebih cepat di seluruh dunia dibanding cacar monyet. Meski begitu, masyarakat tetap diingatkan untuk selalu waspada protokol kesehatan dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). (jpg)

  • Bagikan

Exit mobile version