Mengenal Ritual Mapparondong Lopi

  • Bagikan
Nelayan Mandar saat menggelar ritual Maplarondong Lopi.

POLEWALI, RADARSULBAR – Ritual Mapparondong lopi, cara Nelayan Mandar meminta berkah tuhan, memahami alam dan menjaga hubungan sosial masyarakat. Jumat 19 Agustus 2022.

Mapparondong lopi adalah hal yang selalu dinantikan oleh masyarakat pesisir, mengapa demikian? sebab di dalam prosesnya banyak filosofi yang baik terhadap Tuhan, alam, dan manusia. Ritual ini harus dilakukan oleh tukang perahu, karena sejak dimulainya proses pembuatan hingga siap dilayarkan dialah memiliki banyak peranan penting di dalamnya.

Penentuan hari juga tidaklah sembarang hari, di kalangan para pelaut Mandar ada namanya putika atau pentunjuk pentuan hari-hari baik untuk memulai sebuah sesuatu.

Proses tersebut tentunya diawali dengan mantera-mantera dan berbagai sesajen yang disiapkan. Selanjutnya makkotta atau melubangi dua sanggilang yang menyatu pada belakang (buritan) perahu berfungsi sebagai penyangga guling (kemudi), disebut sanggilang muane (pria) posisinya paling atas dan sanggilang baine (wanita) posisinya di bawah, dapat dihubungkan ke dalam kehidupan manusia atau sepasang suami istri haruslah kompak/kerja sama yang baik jika ingin mencpai satu tujuan, alias tidak ada rasa ego tetapi yang terjadi adalah memiliki fungsi setara dalam kehidupan rumah tangga.

Ada juga yang menyebut bahwa ritual ini bagaikan bayi baru lahir di muka bumi, kemudian harus diadakan acara syukuran , orang Mandar menyebut mapparai’ toyang, sama halnya dengan perahu atau apapun itu jika dianggap istimewa haruslah terlebih dahulu ada syukuran biar ada berkah dari Tuhan yang maha kuasa. (arf)

  • Bagikan