BANDA ACEH, RADARSULBAR – Wakil Menteri Agraria Tata Ruang Raja Juli Antoni mengapresiasi sikap kedermawanan masyarakat Indonesia, terutama umat Islam.
Hanya saja, di balik sikap masyarakat yang sangat baik konteks wakaf tradisi Islamic filantropi itu, ada mafia yang berusaha yang mencari keuntungan. Padahal tradisi itu mengajarkan tentang kedermawaan, berbagi, bergotong royong, dan kepedulian. Semua itu sangat menyelamatkan para fakir miskin dan anak telantar.
“Namun, kadang status wakaf yang didasari kebajikan tersebut tidak tercatat secara rapi sehingga mudah disalahgunakan dan diganggu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, termasuk mafia tanah,” ujar Raja Juli Antoni saat berada di Banda Aceh, Minggu 14 Agustus 2022.
Kehadiran politikus PSI itu di kota serambi Makkah itu untuk menyerahkan delapan Sertipikat wakaf. Penyerahan sertipikat wakaf itu berlangsung di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Penyerahan sertipikat tanah itu turut dihadiri oleh Wakil Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Tengku Munawir, Pj. Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq, dan jajaran BPN di Provinsi Aceh.
Raja Juli Antoni mengatakan, saat ini Kementerian ATR/BPN memiliki program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Program itu dapat digunakan untuk melindungi tanah wakaf. Dalam sertipikasi tanah-tanah wakaf, Kementerian ATR/BPN bekerja sama dengan organisasi-organisasi keagamaan.
“Dengan adanya PTSL ini, tanah-tanah wakaf kita tidak jatuh pada orang yang tidak bertanggung jawab. Niat baik para wakif dapat menjadi amal jariyah yang bermanfaat di kemudian hari,” tandasnya. (jpg)