SURABAYA – Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bertekad membuat seluruh masyarakat Indonesia sejahtera menyambut bonus demografi 2025-2035.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menuturkan, salah satu visi dan misi KIB yang sudah disepakati tiga anggota partai politik, yakni membawa Indonesia menjadi negara maju dengan pendapatan 12 ribu dolar AS per kapita pada 2035.
Airlangga menegaskan, peluang Indonesia untuk melepaskan diri dari posisi negara berpenghasilan menengah atas sangat terbuka dengan bonus demografi sebesar 191 juta penduduk usia produktif pada 2025-2035.
KIB tidak ingin melewatkan peluang besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan bonus demografi ini.
“Kita harus ‘kaya sebelum menua’. Inilah golden moment kita yang tidak boleh terlewatkan. Momentum emas ini harus kita pergunakan sebaik-baiknya,” tutur Airlangga dalam pidatonya di Surabaya, Minggu 14 Agustus 2022.
Ketum Golkar menegaskan, untuk menjadikan masyarakat Indonesia ‘kaya sebelum menua’, KIB memiliki sejumlah strategi yang dituangkan dalam visi misi koalisi. Antara lain, akselarasi dan tranformasi terutama aspek ekonomi agar lebih cepat menjadi negara maju.
Airlangga menuturkan, transformasi ekonomi ini dilakukan dengan reformasi struktural berbasis sumber daya manusia (SDM) yang unggul, termasuk mendorong ASN (Aparatur Sipil Negara) dengan pendekatan merit sistem yang berkesejahteraan.
“Kami akan melakukan akselerasi ekonomi digital dan e-government, bukan hanya melakukan adaptasi, agar perubahan bisa terjadi lebih cepat. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mendorong Program Akselerasi dan Tranformasi Ekonomi Nasional (PATEN). KIB PATEN,” ujar Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menegaskan, untuk mencapai tujuan itu, seluruh anggota KIB akan bersatu dan bekerja keras untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, diperlukan upaya keluar dari cara-cara biasa untuk mengakselerasi pencapaian target negara maju Indonesia.
Dengan begitu, cita-cita partai berlambang pohon beringin, matahari terbit, dan Ka’bah ini bisa terwujud. Yakni, Indonesia yang sehat manusianya, sehat ekonomianya, dan sehat buminya. (*)