RADARSULBAR – Prilly Latuconsina naik daun di dunia hiburan, terkenal, dan memiliki barisan penggemar dalam jumlah besar. Itu saat membintangi sinetron Ganteng Ganteng Serigala (GGS) pada 2014 silam. Kesuksesan sinetron itu berhasil menghantarkannya ke puncak popularitas.
Popularitas yang diraih Prilly kala itu membuat banyak orang menyorotnya di dunia maya. Netizen pun mulai berkomentar negatif dan menyoroti berbagai sisi kehidupan Prilly Latuconsina. Dari mulai mengomentari gaya berpakaiannya yang dianggap tidak fashionable karena tampil apa adanya, keinginan para penggemar agar Prilly benar-benar pacaran dengan Aliando Syarief di kehidupan nyata, dan hal-hal lain.
Prilly mengatakan, komentar-komentar netizen mengakumulasi ke dalam dirinya sampai membuat sangat tertekan. Puncaknya, pemeran Sissy dalam sinetron Ganteng Ganteng Serigala itu sempat mengalami depresi.
“Di momen itu aku depresi banget 4 hari, nggak keluar kamar, nggak mau makan, sampai mama aku nangis-nangis lihat aku. Aku takut buka Instagram, dulu kan nggak bisa off comment,” kata Prilly di podcast Denny Sumargo.
Pada saat kondisi Prilly sedang terpuruk, ibunya mendekat mengorek apa yang dialaminya. Prilly pun curhat menumpahkan semua hal yang dirasakannya akibat omongan netizen. Ibunya berusaha mendegarkan Prilly.
Bukan hanya ibunya yang coba menegarkan bintang film Danur itu. Ayahnya juga memiliki andil besar dalam menenangkan Prilly Latuconsina dan membuat pikirannya jadi lebih terbuka.
“Karena orang tuaku sangat terbuka, aku bisa cerita apapun ke mereka tanpa takut diomelin. Papa aku ngingetin. Dari semua berkah yang Tuhan kasih ke kamu, kamu dikasih karir, banyak jutaan orang di luar sana pengin ada di posisi kamu,” kata sang ayahanda mencoba menegarkan Prilly.
“Dikasih followers banyak. Banyak yang pengin followers banyak. Kamu bisa cari uang sendiri, banyak orang pengin cari uang sendiri. Dari semua berkah yang orang kasih ke kamu, cuma ratusan orang dari jutaan followers kamu yang ngata-ngatain,” imbuh ayahnya.
Perkataan sang ayahanda membuat Prilly jadi tersadar bahwa hidup yang dirasakannya ternyata lebih banyak keberkahan dan kebahagiaan yang harusnya lebih dia syukuri. Perkataan ayahnya berhasil membuka pikiran Prilly untuk kuat dalam mengarungi hidup, tidak larut dalam kesedihan ketika netizen berkomentar negatif tentang dirinya.
“Alhandulillah melewati fase itu setelah menangis terpuruk. Aku jadi sadar apa gunanya aku mengakhiri hidup aku dengan judgment orang-orang yang tidak benar,” tutur Prilly. (jpg)