MAMUJU, RADARSULBAR – Sebanyak 10 ribu dosis Vaksin Aftopor yang diperuntukkan bagi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tiba di Sulbar, Kamis 11 Agustus 2022. Vaksin asal Prancis itu akan didistribusikan ke Kabupaten Mamasa.
Vaksinasi dilakukan sebagai langkah pencegahan agar penyakit yang menginfeksi hewan ruminansia, itu, segera teratasi. Selain itu, Kerbau yang terinfeksi PMK di Desa Baka Sura, Kecamatan Tabang, Mamasa, juga mesti dipotong paksa, agar penyebarannya tidak semakin meluas.
Hal itu disampaikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar, Muhammad Idris, saat dikonfirmasi, kemarin. Ia mengaku, Pemprov Sulbar telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, mengenai situasi PMK saat ini di Sulbar.
“Kalau jumlahnya (kasus) kecil segera kita selesaikan dengan dipotong semuanya. Ada 14 ekor kala tidak salah. Tiga yang positif dan sisanya yang bergejala (masih menunggu hasil). Tentu ada biaya ganti rugi bagi hewan yang dipotong. Kita juga akan upayakan vaksinasi,” kata Idris.
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Sulbar, Nur Kadar mengaku, ribuan vaksin tersebut merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Vaksin nantinya disuntikkan pada hewan sehat atau belum terjangkit PMK.
“Tadi pagi sudah tiba vaksin PMK sebanyak 10 ribu dosis. Termasuk obat dan vitamin dan sarpras lainnya. Vaksin ini merupakan dosis tahap pertama,” sebut Kadar.
Kepala Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas II Mamuju, Agus Karyono menerangkan, Satgas PMK Sulbar telah mengambil langkah-langkah strategis dengan mengadopsi persyaratan aturan internasional yang ditetapkan OIE Zoosanitary Code.
“Seperti pemotongan ternak bersyarat kepada 14 ternak yang terinfeksi dan bergejala, sosialisasi ke masyarakat dan mengajukan kompensasi ternak yang dipotong,” tutup Agus. (ajs)