MAMUJU, RADARSULBAR–Karantina Pertanian Mamuju menggelar operasi patuh, dalam rangka menjaga kelestarian Sumber Daya Alam (SDA) Hayati dari ancaman Penyakit Hewan Dan Tumbuhan.
Kali ini, Karantina Pertanian Mamuju bekerjasama dengan Lanal Mamuju, Kanwil KemenkumHAM Sulbar, dan Binda Sulbar, melakukan penyusuran perairan Mamuju, menggunakan KAL Manakarra, Kamis 4 Agustus 2022.
Kepala Karantina Pertanian Mamuju Agus Karyono mengatakan, hasil operasi pihaknya telah melakukan pemeriksaan kapal angkutan yang melintas di perairan Mamuju. Termasuk kapal yang sementara sandar dan akan memberangkatkan komoditas pertanian Mamuju.
“Kita menyasar setiap komoditas yang akan masuk dan keluar Mamuju. Bahwasanya komoditas yang dikirim dari Mamuju
“Kami menyasar komoditas pertanian, agar komoditas yang dikirim ke luar ini sehat sehingga aman bagi masyarakat,” ujar Agus saat melakukan pemeriksaan di Pelabuhan Belang-Belang, Kecamatan Kalukku, Kamis 4 Agustus 2022.
Dia menjelaskan, Operasi Patih juga sebagai upaya untuk memastikan tidak ada penyelundupan komoditas pertanian terutama komoditas yang berpotensi sebagai media pembawa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Agus mengatakan Operasi Patuh itu merupakan tindak lanjut Perjanjian Kerja Sama antara Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian dengan TNI Angkatan Laut Nomor: 6787/HK.230/K/08/2021 tentang Pengawasan Perkarantinaan Pertanian Di Wilayah Perairan Indonesia.
“Kita ingin Sulbar tetap di zona hijau atau bebas PMK. Jangan sampai PMK ini masuk ke Sulbar sehingga memberikan dampak kerugian ekonomi bagi peternak,” ungkapnya.
Lebih jauh, Agus Karyono menyampaikan bahwa tindak lanjut dari operasi tersebut adalah melakukan penolakan dan atau melengkapi dokumen yang dipersyaratkan apabila komoditas pertanian tidak bersertifikat serta memberikan sosialisasi kepada pengguna jasa untuk patuh dan tunduk kepada Undang-Undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.
“penting juga melengkapi dokumen terkait kapal, serta sarana prasarana keselamatan,” pungkasnya.
Danlanal Mamuju Letkol Marinir A.Temmy Irawan mengapresiasi atas langkah yang dilakukan Karantina Pertanian Mamuju. Menurutnya, diperlukan kolaborasi antara seluruh elemen guna melakukan pengawasan perairan Sulbar. Khususnya pada setiap pintu masuk-keluar Sulbar.
Ia pun berharap, program yang dijalankan Karantina Pertanian menjadi Role Model kedepan.
“Kita harap ini juga menjadi contoh bagi instansi lainnya. dan kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan,” pungkasnya.
Menjadi catatan, lanjut Danlanal, pihaknya menemukan beberapa kapal belum dilengkapi radio. “Perahu agar memasang radio. Itu untuk keadaan darurat demi keselamatan,” ungkapnya.(jaf)