MAJENE, RADARSULBAR — Sebagai upaya untuk meningkatkan percepatan pelaksanaan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan penurunan Stunting di Sulawesi Barat, maka diadakan Sosialisasi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR-RI Dapil Sulbar, Andi Ruskati Ali Baal.
Kegiatan berlangsung di Aula SMK Negeri 5 Majene dan Wisma Zikra Majene, Senin (25 Juli 2022). Peserta sosialisasi berjumlah 140 orang yang terdiri dari keluarga dan masyarakat yang berasal dari desa pamboborang dan kelurahan baru, kecamatan banggae, kabupaten majene.
Andi Ruskati menyatakan, salah satu bentuk kegiatan pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh Komisi IX DPR-RI adalah melakukan sosialisasi program Bangga Kencana dan Stunting. Hal ini menurutnya sangat penting mengingat Sulawesi Barat menempati peringkat kedua nasional dalam kasus stunting.
“Bapak Ibu yang saya hormati. Saat ini Sulbar memiliki masalah yang serius, yaitu kasus stunting. Sulbar menduduki peringkat kedua tertinggi di Indonesia, dan dengan ini terkadang kita menjadi malu atau minder, karena sebagai provinsi terbaru, Sulbar belum bisa memperbaiki kualitas masyarakatnya. Sehingga, melalui kegiatan yang kita lakukan hari ini, persoalan stunting bisa menjadi perhatian dari Bapak Ibu sekalian, demi masa depan anak-anak kita semua,” harap Ruskati.
Sementara itu, Inspektur Wilayah I BKKBN Pusat, Chinggih Widanarto, yang berkesempatan hadir dalam kegiatan tersebut mengharapkan partisipasi seluruh keluarga dan masyarakat Sulbar untuk bersama-sama membangun keluarga, terutama mengonsumsi pangan lokal agar terhindar dari kasus stunting.
“Kasus stunting yang terjadi pada anak-anak di sekitar kita sebenarnya bisa dicegah dengan hal-hal sederhana, seperti konsumsi bahan pangan lokal, mengonsumsi tablet tambah darah bagi remaja-remaja putri dan hal sederhana lainnya,” ujar Chinggih.
“Hal ini menjadi penting sebab sejak tahun 2021, BKKBN diamanahkan sebagai ketua tim pelaksana percepatan penurunan stunting di Indonesia. Jadi ini merupakan tugas besar dari kita semua, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat, Nuryamin, menyatakan bahwa dengan Sulbar menempati peringkat kedua nasional dalam prevalensi kasus stunting, mengharuskan adanya kerja keras, dukungan, dan komitmen dari segenap pemda baik provinsi maupun kabupaten, dan mitra kerja lainnya.
“Kegiatan yang kita lakukan hari ini adalah wujud dari dukungan dan komitmen mitra kerja, khususnya Anggota Komisi IX DPR-RI dalam pelaksanaan program Bangga Kencana dan penurunan Stunting. Tentunya hal-hal seperti ini, diharapkan untuk bisa dilaksanakan oleh seluruh stakeholder dan mitra kerja lainnya, terutama dalam percepatan penurunan stunting di Sulawesi Barat,” harap Nuryamin. (ian)