MAJENE, RADAR SULBAR –Naiknya harga ikan tak melulu menguntungkan bagi pengusaha atau penjual ikan, sebaliknya penjual ikan terancam merugi.
Naiknya harga ikan disebabkan berkurangnya hasil tangkap nelayan karena cuaca buruk akhir-akhir ini. Hal inilah yang dialami nelayan di Majene.
Penjual Ikan Bakri mengatakan kenaikan harga ikan terjadi sejak satu pekan lalu di Pasar Kelurahan Pangali Ali Majene. Misalnya ikan Layang dari Rp 10 ribu per dua ekor menjadi Rp 15 ribu per ekor, Ikan tongkol dari Rp10 ribu per lima ekor menjadi Rp10 ribu per tiga ekor, dan ikan Tuna dari Rp 30 ribu per ekor menjadi Rp40 ribu satu ekor.
“Jadi semua jenis ikan naik karena pasokan berkurang,” ujar Bakri, Kamis 21 Juli 2022.
Dia pun memperkirakan, kondisi kenaikan harga itu bakal berlangsung hingga akhir Agustus. “Jadi saya perkirakan harga naik terus hingga bulan Agustus. Karena angin timur di Agustus masih kencang,” ungkapnya.
Pedagang ikan lainnya, Zainab mengatakan dengan kenaikan harga ikan tersebut membuat kondisi pembeli berkurang. Tentunya itu menjadi ancaman kerugian bagi pengusaha ikan sebab daganganya banyak yang tidak laku di tengah kondisi paceklik.
“Mudah-mudahan harga ikan secepatnya turun, karena kami juga merasa kesulitan menjual bila harga ikan terus mengalami kenaikan, karena sulit dijual,” pungkasnya. (r2/mkb/jaf)