MAMUJU, RADARSULBAR –Yayasan Islamic Relief Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Karampuang menyiapkan modal kerja untuk masyarakat korban gempa bumi dan kelompok rentan, melalui program Program Supporting Poor People Affected by Earthquake With Livelihood Grant (Supper MG).
MAMUJU, RADARSULBAR –Yayasan Islamic Relief Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Karampuang menyiapkan modal kerja untuk masyarakat korban gempa bumi dan kelompok rentan, melalui program Program Supporting Poor People Affected by Earthquake With Livelihood Grant (Supper MG).
MAMUJU, RADARSULBAR –Yayasan Islamic Relief Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Karampuang menyiapkan modal kerja untuk masyarakat korban gempa bumi dan kelompok rentan, melalui program Program Supporting Poor People Affected by Earthquake With Livelihood Grant (Supper MG).
Program tersebut mendukung memulihkan kondisi ekonomi pasca bencana. Karenanya Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi berterima kasih kepada Islamic Relief Indonesia. Menurutnya, program tersebut sangat diperlukan oleh masyarakat, mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang menurun drastis pasca gempa bumi di 2021.
“Program ini bukan hanya memberikan dampak kepada masyarakat yang menerima bantuan, tetapi akan berdampak baik juga kepada pelaku usaha yang tokonya aka di pilih sebagai penyalur bantuan,” kata Sutinah saat membuka kegiatan sosialisasi program Supper MG, di Aula Kantor Bupati Mamuju, Selasa 19 Juli 2022
Ia menghimbau, kepada pemerintah kecamatan maupun desa dan kelurahan, agar mengawal dengan baik jalannya program tersebut, terutama dalam memverifikasi data penerima bantuan.
“Saya meminta, pemerintah kecamatan, kelurahan dan desa ini bisa membantu Islamic Relief Indonesia dan Yayasan Karampuang, untuk memverifikasi masyarakat yang betul-betul layak menerima bantuan, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,” ujar Sutinah.
Koordinator Program Yayasan Islamic Relief wilayah Sulbar Nurlina Latif menjelaskan, bantuan program Supper MG akan diberikan kepada 500 Kepala Keluarga (KK) kategori miskin, terdampak bencana dan kelompok rentan. Nilainya Rp 2.050.000 per KK, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli peralatan atau persediaan menunjang mata pencaharian.
“Nantinya,para penerima akan membelanjakan bantuan ini di toko yang telah ditunjuk sebagai vendor, jadi kami akan memilih 20 toko untuk menjadi vendor yang menyediakan alat atau perlengkapan yang dibutuhkan,” jelas Nurlina.
Lina mengungkapkan, ada empat desan dan satu kelurahan yang akan menjadi wilayah sasaran program tersebut, yakni untuk kabupaten Mamuju adalah Desa Rantedoda, Desa Taan, Lingkungan Simboro II, sementara untuk kabupaten Majene adalah Desa Bambangan dan Mekkatta.
“Kami akan melibatkan pemerintah desa setempat, untuk menentukan penerima bantuan, dan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,” ungkap Lina.
Ia berharap, program tersebut dapat memberikan peningkatan terhadap pendapatan ekonomi, dan berdampak pada ketahanan hidup masyarakat pasca bencana gempa bumi di Majene dan Mamuju.
“Kami berharap, program ini bisa berjalan dengan lancar dan maksimal,” tandas Lina. (m5/jaf)