MAMASA, RADAR SULBAR –Gedung DPRD Mamasa menjadi titik aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh dua kubu massa aksi, yakni Koalisi Rakyat Mamasa Bersatu (KRMB) dan Poros Tengah Untuk Demokrasi.
KRMB, selain menargetkan unjuk rasa di Gedung DPRD Mamasa, juga ingin melakukan dialog dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI. Sementara Poros Tengah Untuk Demokrasi usai unjuk rasa di Kantor Bupati Mamasa rencananya bergerak ke kantor DPRD Mamasa. Namun kedua kubu massa aksi digagalkan oleh aparat kepolisian
Kapolres Mamasa AKBP Harry Andreas menjelaskan, upaya blokade akses massa aksi sebab menilai kedua kubu bertemu disatu titik akan sulit terkendali dan berpotensi bentrok.
“Sehingga, massa dari Poros Tengah saya stop di depan kantor daerah, dan massa dari KRMB saya stop simpang tiga ini,” terangnya, Rabu 20 Juli 2022.
Soal dialog dengan KPK, pihaknya sudah memfasilitasi dengan memberikan nomor telepon, pihak massa aksi bisa mengonfirmasi jika ingin bertemu langsung dengan KPK.
Koordinator aksi KRMB, Yusti menyayangkan tindakan kepolisian. Seharusnya pihak kepolisian memastikan agar aspirasi dapat sampai kepada pemerintah, dan KPK RI yang hari ini datang di mamasa.
“Kami juga tidak pernah berpikir tindakan seperti ini akan terjadi. Kami juga sudah prosedural memenuhi aturan perundang-undangan,”(r4/jaf)