MAJENE, RADARSULBAR — Fenomena tanah bergerak di Kelurahan Tande Kecamatan Banggae Timur, Majene makin hari makin parah. Itu terbukti dengan makin besarnya kerusakan yang ditimbulkan. Khususnya di Kantor Kelurahan Tande, sehingga kantor itu sudah tidak layak untuk ditempati beraktifitas.
Selain itu, Jalan Poros Tande juga mengalami kerusakan sehingga jalan itu terancam putus. Bukan itu saja sejumlah rumah warga di sekitar tanah bergerak mengalami retak dan bahkan pergeseran dari kondisi awal.
Menurut keterangan salah seorang warga Darman fenomena tanah bergerak ini sudah lama. Namun dalam dua bulan terakhir makin parah. Itu disebabkan intensitas hujan sangat tinggi.
“Jadi kalau intensitas hujan tinggi pergerakan tanahnya makin parah,” ujar Darman, Senin 18 Juli 2022.
Kata dia, rumah warga yang terdampak pergeseran tanah sekitar puluhan rumah.
“Jadi rumah yang terdampak sekitar puluhan rumah,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah setempat segera memberi perhatian atas fenomena tanah bergerak.
“Kami sangat takut bila fenomena ini tidak segera ditindak lanjuti, karena makin hari kondisinya semakin parah,” ungkapnya.
Hingga saat ini Pemkab Majene belum mengambil tindakan terkait fenomena tanah bergerak di Tande ini. Wakil Bupati Majene Arismunandar saat dihubungi, Senin 18 Juli menuturkan baru akan berkunjung langsung melihat kondisi di Kelurahan Tande.
“Insya besok (Selasa hari ini) saya akan kesana,” singkatnya. (r2/mkb/jaf)