Ini Tim Formatur PP Fatayat NU, Imelda Pegang Wilayah Sulawesi

  • Bagikan
Ketua PW Fatayat NU Sulbar Imelda Adhi Yanti

PALEMBANG, RADARSULBAR — Kongres XVI Fatayat NU diselenggarakan di Palembang 14-17 Juli 2022.

Kongres riang gembira menjadi tagline penyemangat dalam kongres kali ini. Dihadiri oleh 34 pimpinan wilayah se Indonesia, 520 Pimpinan Cabang serta Pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Fatayat NU di Malaysia, Taiwan, Hongkong dan Cairo.

Hj. Margaret Aliyatul Maimunah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PP Fatayat NU masa khidmat 2022-2027.

Dalam pleno terakhir, Ketua PW Fatayat NU Sulbar, Imelda Adhi Yanti terpilih sebagai tim formatur mewakili wilayah Sulawesi. Tim formatur terpilih sebanyak sembilan orang yang terdiri dari, Ketua Demisioner, Ketua terpilih dan Perwakilan dari wilayah.

“Untuk zona Wilayah Sulawesi, Ketua PW Fatayat NU Sulbar yang terpilih,” ujar Imelda.

Adapun peran yang akan diembannya sebagai tim formatur yaitu membantu untuk menyusun struktur di tingkat Pimpinan Pusat Fatayat NU masa khidmat 2022-2027.

“Jadi tugas saya sebagai koordinasi kepada pimpinan wilayah se-Sulawesi terkait dengan kader-kader yang mereka usulkan untuk mengisi struktur yang ada dipimpinan pusat,” ujarnya.

Untuk pertama kalinya Sulbar masuk dalam tim formatur dan untuk pertama kalinya ada Kader Fatayat NU Sulbar yang didelegasikan melalui proses penyusunan struktur ini nantinya.

“Sebelumnya sudah ada pengurus Fatayat NU dari Sulbar ditingkat pusat, tapi itu tidak melalui rekomendasi dari PW Fatayat NU Sulbar. Mereka langsung terpilih karena kebetulan mereka ada di Jakarta saat itu,” ujarnya.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata pada Dinas Pariwisata Sulbar ini berharap, pada proses penyusunan struktur nanti ada perwakilan-perwakilan dari Sulbar ataupun mengakomodir kader-kader Fatayat NU dari wilayah Sulawesi seperti, Sulsel, Sulteng, Sultra dan Sulut.

“Melalui kongres ini, kami Fatayat NU se-Sulbar semakin komitmen untuk meningkatkan pemberdayaan dan kapasitas kader. Beberapa program yang harus kami sesuaikan dengan tuntutan kongres adalah mengawal isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta penguatan kaderisasi internal,” paparnya. (ian)

  • Bagikan