MAMUJU, RADARSULBAR–Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day (WED) di Sulbar belum menunjukkan aksi nyata dan kurang menguatkan komitmen dalam mengatasi permasalahan lingkungan di Sulbar.
Karenanya Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik kurang puas atas jamuan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulbar, seharusnya peringatan WED bisa bukan hanya seremonial melainkan menjawab permasalahan lingkungan di Sulbar.
Begitupun tempat pelaksanaannya, hemat Akmal peringatan WED digelar di lokasi terdampak abrasi, sebagaimana laporan dari DLH banyak kerusakan lingkungan akibat abrasi.
“Tadi Pak Kepala Dinas (DLH Sulbar) menyampaikan dalam pidatonya yang panjang ada persoalan-persoalan terkait dengan abrasi, banyak terjadi di Majene dan di Mamuju. Alangkah eloknya bilamana acara-acara kita seperti ini Pak kita laksanakan di sana (lokasi abrasi). Jadi kita tidak cuma sebatas retorika di atas kertas saja,” ujar Akmal saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Barane Majene, Jumat 15 Juli 2022.
Akmal juga mengapresiasi beberapa elemen menerima Piagam Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2022 dan Penghargaan Adiwiyata. Besar harapannya jika setiap elemen tersebut turut berkontribusi dalam melakukan aksi nyata melalui Gerakan Tanam 1,2 juta pohon Mangrove yang akan digalakkan beberapa bulan kedepan.
“Alangkah eloknya bilamana semua penggiat-penggiat lingkungan hidup perusahaan-perusahaan yang tadi menerima penghargaan juga memperlihatkan kontribusi nyata, rencananya kita nanti pada hari penanaman pohon,” tutup Akmal.(jaf)