Tiga Partai Jagokan AAS Hadapi Pilpres 2024

  • Bagikan
Foto IST

RADARSULBAR– Sejumlah partai politik mulai melakukan penjaringan calon presiden dan wakil presiden untuk diusung pada Pilpres 2024. Salah satu tokoh muda dari Indonesia Timur yang dilirik beberapa partai adalah Andi Amran Sulaiman (AAS).

Hingga saat ini, tercatat sudah tiga partai memberi sinyal dukungan terhadap AAS. antara lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Bahkan Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazinul Fawaid, pernah menyurakan agar AAS cocok berduel dengan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimi. Menurutnya AAS merupakan sosok pekerja keras yang berhasil meraih kesuksesan dari bawah.

“Beliau tidak aktif di politik dalam artian partai politik, tapi karya beliau luar biasa. Kami dari PKB mengapresiasi Pak Amran. Tentu kami berharap Pak Amran bersama-sama PKB, meskipun hanya saling sharing, diskusi. Secara pribadi dengan saya sangat baik hubungannya,” kata Jazilul beberapa waktu lalu

Pria yang disapa Gus Jazil ini menjelaskan Indonesia ke depan butuh harapan baru, tokoh-tokoh muda yang energik. Sehingga Ia menganggap AAS dan Gus Muhaimin tokoh muda yang akan membawa perubahan.

Selain di PKB, AAS juga diusulkan oleh 16 DPD PAN saat penjaringan Capres-cawapres pada rapat kerja daerah (rakerda) DPD PAN 24 kabupaten/kota. Menurut Ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulawesi Selatan Ashabul Kahfi Djamal mendorong tokoh-tokoh Sulsel mengikuti jejak JK, membuktikan kualitas kepemimpinan kepada bangsa Indonesia.

Demikian pula Nama AAS mendapat sinyal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se Sulawesi.

Melalui Ketua DPP PKS bidang Pembinaan Wilayah (BP) Sulawesi Surya Darma usai mengikuti Rapimnas PKS di Jakarta terang-terangan menyebut akan mengusulkan tokoh dari Indonesia Timur,” Mereka menyebut 2 nama : Dr.Salim dan Dr. Andi Amran Sulaiman,” kata Surya,

Menurutnya, AAS memiliki jejak pengalaman pemerintahannya berhiaskan keberhasilan.

“Indonesia mengalami swasembada pangan tahun 2016 sewaktu AAS jadi Menteri Perranian. Indonesia juga mencatat kenaikan nilai ekspor pertanian yang signifikan sebagai turunan dari kebijakan mekanisasi pertanian yang beliau terapkan secara massif sewaktu menjabat Mentan”, ujarnya.

Surya juga melihat AAS sebagai model teladan anak bangsa yang gigih meraih masa depan hidupnya melalui kerja keras dan pendidikan.

“Andi Amran itu meski bangsawan Bugis, tapi ia miskin secara ekonomi. Saya sudah mengenalnya ketika masih bekerja sebagai karyawan PTPN dan merintis usaha racun tikus yang kemudian menghantarkannya meraih penghargaan dari pemerintah pusat”, kunci Surya tentang alasan usungan untuk AAS sebagai Capres PKS.

Sebagai informasi, Menteri Pertanian yang saat itu dijabat Andi Amran Sulaiman di tahun 2016 membawa Indonesia surplus beras.Kerja keras dan gebrakan swasembada beras yang dicanangkan Andi Amran Sulaiman telah menuai hasil dan dilanjutkan dengan konsisten oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sehingga hasilnya bisa dinikmati hari ini.Diketahui, surplus beras sebenarnya telah tercapai sejak 2017, di 2018 surplus beras tercatat sebesar 4,37 juta ton, tapi muncul kebijakan untuk tetap mengimpor beras dan menimbulkan polemik. Dengan tegas Andi Amran Sulaiman saat itu menolak keras adanya impor.

Di tahun 2019 tercatat surplus beras mencapai 2.38 juta ton dan 2020, Indonesia masih surplus beras hingga 1.97 juta ton.Upaya pencapaian swasembada merupakan langkah simultan yang dilakukan Kementan.

Kementerian Pertanian di tahun 2015 merehabilitasi jaringan irigasi tersier lebih dari 2,4 juta hektar, menyediakan lebih dari 80 ribu unit dan benih padi 2,7 juta hektar. Kementan juga melakukan mekanisasi produksi.

Demikian juga dengan produksi jagung yang hanya dalam kurun waktu 3 tahun, Andi Amran Sulaiman mampu membalikkan kondisi dari Indonesia sebagai negara pengimpor jagung menjadi negara pengekspor jagung.Kerja keras mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memang sudah bisa diprediksi akan membuahkan hasil yang cemerlang.

Hal ini ditandai dengan adanya kekaguman dunia internasional terhadap pembangunan pertanian Indonesia serta sangat mengapresiasi hasil kerja Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Menteri Andi Amran saat itu.Bahkan negara-negara anggota Food and Agriculture (FAO) atau Badan Pangan Internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-bangsa terpukau oleh progresifnya laju pembangunan pertanian Indonesia.

Pengakuan dunia internasional ini merupakan hasil kerja yang progresif dan militansi yang tinggi sepanjang 4 tahun pemerintahan Jokowi-JK di sektor pertanian. Seingat saya, baru kali itu sejak era reformasi, pertanian Indonesia mendapat ‘applause’ dari dunia.Apresiasi terhadap capaian tersebut tidak lepas dari cara kepemimpinan Menteri Amran saat itu dalam melakukan terobosan kebijakan di sektor pertanian.

Kata kuncinya, gaya kerja yang radikal dari Mentan, seperti yang pernah diungkapkan rektor IPB dulu, menjadikan pertanian Indonesia sangat dinamis dengan lompatan-lompatan positif.

Apresiasi ini, menjadi modal kuat bagi Kementan untuk terus berupaya mempercepat laju pembangunan pertanian Indonesia dengan titik tumpu kesejahteraan petani. (*)

  • Bagikan