Dorong RSUD Polewali Jadi RS Jejaring Pendidikan Pertama di Sulbar

  • Bagikan
CINDERAMATA-Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar menyerahkan cindera mata kepada perwakilan Unhas didampimgi Direktur RSUD Polewali dr. Anita sa.--arif budianto/radarsulbar--

POLEWALI, RADAR SULBAR — Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar melakukan visitasi di RSUD dan visitasi tim perhimpunan nefrologi Indonesia serta penyuluhan penyakit gagal ginjal serta CAPD di Polman, Selasa 12 Juli 2022.

Visitasi itu untuk mempersiapkan RSUD Polewali sebagai rumah sakit jejaring Pendidikan di Sulbar, selain itu mendorong penyelenggaraan pelayanan Hemodialisa di RSUD Polewali.

Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar mengatakan, melalui kerjasama itu bakal mewujudkan RSUD Polewali sebagai RS jejaring Pendidikan pertama di Provinsi Sulawesi Barat.

Karenanya ia pun meminta kepada pihak RSUD Polewali segera menindaklanjuti arahan dari pihak Unhas yang menjadi syarat terwujudnya RS Jejaring Pendidikan. Selain itu, melalui Dinas Kesehatan bakal menarik para dokter muda di PKM untuk mengikuti Pendidikan. “Mudah-mudahan RSUD ini disisa masa kerja saya demakin bagus dan dokternya semakin hebat.” ujar Ibrahim.

Dekan Fakultas Kedokteran Unhas, dr Haerani Rasyid percaya RSUD Polewali dapat memenuhi penilaian yang diinginkan dalam visitasi yang dilakukan oleh Unhas.

Ia pun berharap dalam tiga bulan kedepan agar daftar peserta yang akan diikutkan pelatihan, termasuk dokter umum dengan target di RSUD Polman sudah melayani Homodialisis 2023 mendatang.

“Kami berharap dengan waktu singkat tiga bulan ini nama-nama yang akan diikutkan dalam pelatihan beserta dokter umumnya sehingga di tahun 2023 layanan Homodialisis dapat dilaksanakan.” terang dr Haerani Rasyid.

Direktur RSUD Polewali dr. Anita memafarkan kondisi RSUD Polewali Mandar saat ini terdapat berbagai layanan. Di beberkan pula, ada lima kasus kematian yang tinggi di Polman yakni pertama pendarahan intrekranial terdapat 52 kasus, NHS 42 kasus, Pnemonia 35 kasus, gagal jantung 29 kasus, dan gagal ginjal 20 kasus. (arf/jaf)

  • Bagikan

Exit mobile version