MAMASA, RADAR SULBAR — Longsor kembali terjadi di Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat, mengakibatkan dua warga meninggal dunia, Kamis 30 Juni 2022.
Kedua warga yang meninggal tertimbun longsor saat beristirahat di rumah kebun yakni Dominggus (59) dan Aril Manganna (60). Sementara korban luka yakni Agus Arianto (50) dan Langi (50) serta Ibran Setiawan (8). Ketiganya dirawat di Puskesmas Tabulahan Mamasa.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa Pasamboan Pangloli menyampaikan, peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 17.20 Wita. Lokasi terdampak yang jauh dari pusat kota dan akses jalan menuju lokasi tertutup material longsor menjadi kendala dalam penanganan darurat. Akses jaringan telekomunikasi juga terganggu sehingga menyulitkan untuk koordinasi dan komunikasi.
Selain itu, akibat longsor menutup jalan membuat enam desa terisolir karena akses jalan mengalami longsor yakni Desa Gandangdewata, Desa Peu, Desa Saluleang, Desa Tabulahan, Desa Periangan, dan Desa Salubakka.
“Sementara kami hubungi ke lokasi yang terisolir dan tidak memiliki jaringan komunikasi HP,” ujar Pasamboan
Pengerahan alat berat juga dikerahkan untuk melakukan pembersihan material longsor dan upaya pembukaan jalan menuju desa terisolir. Upaya pemenuhan kebutuhan dasar kepada warga juga tengah dilakukan seperti penyaluran bantuan bahan pokok (Bapok). Hanya saja akses jalan yang rusak menghambat penyaluran bantuan bahan pokok ke lokasi longsor.
Hampir ada 17 titik longsor yang menimbun jalan di wilayah Kecamatan Tabulahan. Khususnya di Desa Peu, Saluleang dan Gandang Dewata Kecamatan Tabulahan.
Pihak Kodim 1428 Mamasa melalui, Danramil Mambi, Lettu Inf Makmur bersama jajaran turun untuk untuk membantu korban longsor. Selain membantu evakuasi korban, tiga personel Koramil Mambi, juga ditugaskan mendistribusikan bantuan ke wilayah yang sulit dijangkau kendaraan.
“Kami telah perintahkan anggota Babinsa untuk membantu mengantar bantuan bahan pokok ke daerah bencana dengan menggunakan sepeda motor trail,” terang Lettu Inf Makmur, Minggu 3 Juni.
Ia mengaku, hal itu dilaksanakan untuk memaksimalkan proses pendistribusian bantuan. Terlebih, karena akses jalan yang sulit dijangkau kendaraan, sehingga proses pendistribusian menggunakan trail. Ia menambahkan, bantuan dari Kapolres Mamasa dan Dandim 1428 Mamasa telah diserahkan kepada pihak korban. (r4/mkb/jaf)