MAMUJU, RADARSULBAR–Gempa bumi, Januari 2021 dan Juni 2022, membuat kerusakan sejumlah pengaman jalan di Ruas Martadinata-Tapalang
Apalagi cuaca buruk, masifnya bencana, seperti longsor dan abrasi di sepanjang pantai Tapalang Barat mengikis sedikit demi sedikit bagian jalan. Jika dibiarkan akses alternatif itu terputus.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulbar, Muh. Aksan menjelaskan, bercermin pada gempa bumi Januari 2021, guncangan 6,2 magnitudo membuat akses Transulawesi lumpuh selama beberapa hari akibat tertutup longsor di sejumlah titik. Alternatifnya melalui jalur Tapalang-Tapalang Barat-Martadinata. Hanya saja akses tersebut hanya dapat dilalui kendaraan tertentu. Kondisi jalan rusak berat.
Tak hanya itu, akibat guncangan gempa membuat sejumlah titik pengaman jalan rusak, dan belum diperbaiki pasca gempa 2021 lalu.Itulah yang mendasari PUPR melakukan pengajuan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah agar melakukan perbaikan pengaman jalan sekaligus melakukan intervensi terhadap perbaikan jalan provinsi tersebut.”Kita sudah ajukan sejak tahun lalu,” ujar Aksan.
Ditanya soal dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Lanjut Aksan, dana PEN mengintervensi sejumlah titik di enam kabupaten. Ruas jalan yang mendapat suntikan dana terbanyak adalah pekerjaan jalan dan jembatan sepanjang ruas Martadinata-Tapalang Barat-Tapalang. Namun, dana itu belum cukup, dari 55 Kilometer panjang ruas jalan, baru diperbaiki sekira 30 kilometer.
“Masih ada 20 kilometer lebih perlu diperbaiki, termasuk pengaman jalan, karena titik titik ini di pinggir pantai, tapi tanggul pengaman jalannya mulai rusak akibat gempa ditambah terjadinya banjir dan abrasi ,” bebernya.
Menurut Aksan, jika kondisi itu dibiarkan maka akan terjadi kerusakan lebih parah, bahkan akses jalan tersebut bisa terputus. Soal bantuan ia belum juga belum tahu.”Kami sudah ajukan, tinggal menunggu semoga bisa turun tahun ini,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga, Saparang mengatakan, selain pekerjaan jalan, terpenting juga adalah pengaman jalan.
“Dibutuhkan batu gajah, tanggul pelindung jalan. Kita ingin jalan ini kedepan menjadi jalan alternatif Sulbar,” ungkapnya. (jaf)