JAKARTA, RADARSULBAR – Tagar “Jangan Percaya ACT” menjadi trending di sosial media twitter, usai majalah Tempo menerbitkan headline bertajuk “Kantong Bocor Dana Umat” yang terbit pada 2 Juli 2022.
Dalam tagar yang menjadi trending itu, dibahas antara lain gaji para pendiri dan direksi dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang jumlahnya fantastis, hingga dugaan penggunaan dana sumbangan untuk kepentingan pribadi pengurusnya.
Bahkan, para petinggi ACT disebut menikmati fasilitas mewah seperti mobil Toyota Alphard hingga Mitsubishi Pajero Sport sebagai kendaraan dinas operasional.
Mengutip salah satu cuitan dari pegiat media sosial Eko Kuntadhi pada akun @_ekokuntadhi yang diposting pada Minggu 3 Juli 2022 menyebutkan bahwa gaji CEO ACT jumlahnya Rp250 juta perbulan. Sedangkan untuk petinggi level menengah disebut gajinya mencapai Rp80 juta perbulan.
Sebuah nilai yang sangat fantastis, mengingat ACT hanyalah merupakan lembaga pengumpul sumbangan alias lembaga nirlaba.
“Komisaris sama dirut BUMN mah lewat,” demikian cuit Eko Kuntadhi.
Gaji CEO Rp250 juta sebeluan. Level tengah bisa Rp80 juta sebulan. Fasilitas kendaraan Alphard atau Fortuner. Semua hasil mengepul sumbangan.
— Eko Kuntadhi (@_ekokuntadhi) July 3, 2022
Komisaris sama dirut BUMN mah, lewat… pic.twitter.com/nVfgOJz8PY
Sementara itu, Politisi PSI, Mohamad Guntur Romli juga ikut menanggapi terkait laporan Tempo tersebut.
Dalam cuitannya pada akun @GunRomli tersebut, ia menyoroti sebuah berita lawas tahun 2017, yang menyebut bahwa ACT menjadi salah satu sponsor dari buku “212” yang ditulis oleh Jonru F Ginting, tersangka hate speech yang kasusnya telah ditangani Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus pada tahun 2017 lalu.
“ACT sponsori Jonru & 212,” tulis Guntur Romli. (fin)
ACT Sponsori Jonru & 212
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) July 3, 2022
Disponsori ACT, Apa Isi Buku '212' yang Disita Polisi dari Jonru? https://t.co/iAC9C7eYuR