MAMUJU, RADARSULBAR–Hasil Survei Konsumen (SK) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sulawesi Barat pada Juni 2022 mengindikasikan bahwa keyakinan konsumen Sulawesi Barat (Sulbar) terhadap kondisi ekonomi tetap kuat dan berada pada area optimis.
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)1 bulan Juni 2022 sebesar 113,7 , meskipun lebih rendah dibandingkan IKK bulan sebelumnya sebesar 122.
Kepala KPw BI Sulbar Hermanto menjelaskan, penurunan indeks ini dipengaruhi oleh menurunnya kedua indeks pembentuknya, yakni Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) yang mencerminkan persepsi konsumen dalam memandang kondisi ekonomi saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menunjukkan pandangan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.
Disebutkan, Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) pada bulan Juni 2022 tercatat sebesar 103,7, relatif menurun dari bulan sebelumnya sebesar 107,3. Penurunan indeks ini disebabkan oleh menurunnya 2 (dua) komponen indeks pembentuknya, yakni Indeks Penghasilan Konsumen dan Indeks Konsumsi Kebutuhan Barang Tahan Lama.
Kondisi ini ditengarai oleh menurunnya konsumsi rumah tangga (RT) Sulbar khususnya terhadap barang elektronik dan kendaraan bermotor di tengah tren kenaikan harga barang dan jasa.
“Salah satu faktor penyebab adalah penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPn) menjadi 11 persen,” bebernya.
Di sisi lain, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja mengalami peningkatan, yakni dari bulan sebelumnya sebesar 82 menjadi 105. Capaian ini didorong oleh kontinuitas rekrutmen tenaga kerja di beberapa sektor usaha, sejalan dengan hasil kegiatan liaison KPw BI Sulbar pada bulan pelaporan. Hasil kegiatan tersebut menyimpulkan bahwa penambahan jumlah tenaga kerja baru bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan antisipasi kebutuhan permintaan ke depan.
Ekspektasi RT Sulbar dalam memandang kondisi ekonomi pada enam bulan mendatang terpantau menurun. Hal ini terkonfirmasi dari capaian Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) bulan Juni 2022 sebesar 123,7, atau lebih rendah dibandingkan bulan lalu sebesar 136,7.
Menurunnya indeks ini disebabkan oleh penurunan dua komponen indeks pembentuknya, yaitu Indeks Penghasilan Konsumen dan Indeks Kegiatan Usaha dalam enam bulan ke depan.
Indeks Penghasilan Konsumen enam bulan ke depan tercatat sebesar 124, menurun dari bulan sebelumnya sebesar 147. Normalisasi tingkat penghasilan pasca pemberian insentif upah, salah satunya Tunjangan Hari Raya (THR) dan penurunan omzet usaha RT Sulbar disinyalir menjadi penyebab utama turunnya ekspektasi tingkat penghasilan RT Sulbar.
Sama halnya dengan indeks di atas, Indeks Kegiatan Dunia Usaha dalam enam bulan ke depan juga terpantau menurun dari bulan sebelumnya sebesar 143 menjadi 119 pada bulan pelaporan. Kondisi ini ditengarai oleh adanya kekhawatiran konsumen terhadap kondisi ekonomi Sulbar di tengah gejolak perekonomian yang sedang terjadi, baik dari domestik maupun global.
Selanjutnya, dalam rangka mendukung percepatan pemulihan ekonomi, KPw BI Sulbar akan terus memperkuat sinergi dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan stakeholders terkait. (*)