JAKARTA, RADARSULBAR — Pemerintah akan mulai mempersiapkan skema normal atau pelaksanaan secara offline untuk program Kartu Prakerja.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, fokus utama dari program Kartu Prakerja bukan lagi pada bantuan sosialnya.
Rudy menjelaskan, program Kartu Prakerja akan lebih fokus kepada peningkatan skill penerima bantuan.
“Fokus utama skema normal bukan lagi pada bantuan sosialnya seperti yang dijalankan sebelumnya, tapi akan fokus kepada peningkatan skill (ketrampilan) penerimanya,” kata Rudy, Jumat, 1 Juli 2022.
Meski begitu, Rudy mengatakan, biaya pelatihan akan menjadi lebih besar dan pelatihan dapat dilakukan secara offline dan online.
Namun lanjut Rudy, pelaksanaan Kartu Prakerja akan lebih mendorong pelatihan offline.
Seiring mulai pulihnya pandemi COVID-19 yang akan berubah menjadi endemi, Pemerintah berencana menjalankan skema normal dengan mengadakan pelatihan offline yang merupakan desain awal dari Program Kartu Prakerja.
Skema normal berfokus pada peningkatan ketrampilan penerima dan bukan lagi semi bansos, di mana bantuan biaya pelatihan akan lebih besar dari insentif yang diberikan.
Melalui Program Kartu Prakerja dengan skema normal, Pemerintah mendorong pelatihan-pelatihan dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan pasar. Pelatihan juga dapat dilakukan secara offline, online, dan hybrid.
Melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD), para pemangku kepentingan mendiskusikan dan mendapatkan masukan dalam penyiapan pelaksanaan Skema Normal Program Kartu Prakerja.
Berbagai pemangku kepentingan mulai dari Pemerintah, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Kementerian Lembaga (K/L) terkait, akademisi dan profesional, asosiasi dan industri, hingga lembaga-lembaga pelatihan hadir mengungkapkan berbagai masukan guna terlaksananya program Kartu Prakerja dengan lebih baik.
“Selama dua tahun program ini berjalan, Kartu Prakerja telah sukses dijalankan dengan baik. Tentunya dengan kesuksesannya, harapan yang sangat tinggi juga diemban untuk keberlanjutan ke depannya,” tutur Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede menambahkan.
Kartu Prakerja terbukti memberikan dampak positif bagi penerima manfaat program dan dinilai mampu mentransformasi postur pasar kerja di Indonesia. (fin)