MAMUJU, RADARSULBAR–Pergerakan hewan ternak keluar-masuk Sulbar akan semakin masif mendekati perayaan Idul Adha.
Untuk itu Pemprov Sulbar bersama Lanal Mamuju, Polda Sulbar, Karantina Pertanian Mamuju, BIN Sulbar, membentuk tim satuan tugas (Satgas) guna melakukan pengetatan di pintu keluar-masuk hewan ternak di Sulbar.
Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik menjelaskan, sebagaimana laporan dari TNI Polri, Karantina Pertanian dan Binda Sulbar, saat ini Sulbar masih zona hijau. Meski begitu penting mengantisipasi sehingga Sulbar tidak terinfeksi PMK.
“Bentuk tim di darat, di perbatasan Polman Dan Pasangkayu, dan di pelabuhan,” ujar Akmal Pada Rapat Koordinasi terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan Kurban, di Rujab Gubernur Sulbar, Selasa 28 Juni 2022.
Lebih lanjut Akmal mengatakan, tim yang dibentuk untuk di darat melakukan pengetatan di perbatasan Sulbar, Polman dan Pasangkayu.
Sementara di Pelabuhan, yakni Pelabuhan Simboro dan Pelabuhan Silopo yang menjadi akses keluar-masuk Hewan Ternak dari Mamuju-Kalimantan. “Perlu siapkan tim disana (Perbatasan dan Pelabuhan) untuk mendeteksi pergerakan ternak yang mungkin saja terinfeksi PMK,” ujar Akmal.
Selain langkah pencegahan melalui tim yang dibentuk, penting pula melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mengenal ciri ciri PMK pada hewan kurban. Masih Akmal, atas rapat koordinasi itu, selanjutnya akan disampaikan kepada Presiden.
“Selanjutnya akan dilaporkan ke Presiden melalui BNPB tentang langkah langkah yang kita lakukan di Sulbar,” tutup Akmal. (jaf)