MAMASA, RADARSULBAR — Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mamasa beberapa hari terakhir ini mengakibatkan terjadinya longsor. Salah satunya di Jalan Poros Mamasa-Mamuju tepatnya di Dusun Suka Maju Desa Malatiro Kecamatan Tabulahan, Minggu sore 26 Juni.
Akibatnya Jalan Poros Mamasa-Mamuju tertutup longsor setinggi tiga meter, selama 12 jam. Kendaraan dari arah Mamasa menuju Mamuju maupun sebeliknya tak bisa melintas mulai Minggu sore pukul 16.00 Wita. Akses jalan baru bisa terbuka, Senin subuh sekira pukul 03.00 Wita setelah pihak Balai Jalan dan Jembatan Sulbar Kementerian PUPR menurunkan dua buah alat berat membersihkan material longsor.
Selain badan jalan poros tertutup material longsor, rumah milik salah seorang warga, Pdt Demianus tak luput tertimpa material tanah. Untungnya pemilik rumah saat itu dapat menyelamatkan diri, saat longsor terjadi untuk berlari keluar rumah.
Karena sebelum longsor terjadi, hujan deras telah dimulai di wilayah Tabulahan yang diperkirakan sejam lebih. Hingga akhirnya material lonsor menutup akses jalanan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Mamasa, Andarias mengatakan saat ini akses jalan Poros Mamasa-Mamuju telah kembali normal. Ia mengaku dua unit alat berat milik Balai Jalan Jembatan Sulbar berupa excavator dan loader diterjungkan membersihkan material tanah longsor.
“Jalan poros Mamasa Mamuju sudah bisa dilalui Senin subuh sekira pukul 03.00 wita setelah dua alat berat milik Balai membersihkan material tanah,” terang Andarias, Senin 27 Juni.
Ia mengaku terjadi kemacetan panjang di jalan poros Mamasa-Mamuju sebelum material longsor dibersihkan.
“Syukur karena pihak Balai langsung menerjunkan alat berat sehingga Senin subuh sudah bisa dilalui kembali,” kata Andarias.
Sementara, Kapolsek Tabulahan Iptu Salmon saat dihubungi menyampaikan akses jalan sudah dapat dilalui oleh kendaraan.
“Baik itu roda dua dan roda empat, yang sudah dapat diakses sejak Senin subuh sekitar pukul 03.00 wita,” terangnya.
Kata dia dalam peristiwa ini, untungnya tidak ada korban jiwa. Namun diperkirakan kerugian mencapai puluhan juta rupiah. (r4/mkb/jaf)