POLMAN, RADARSULBAR – Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan republik Indonesia seluruh Kepala Desa dan Kepala Sekolah mengadakan rapat panitia di Kantor Kecamatan Tapango. Hal tersebut dimanfaatkan pengurus pokjar dan tim sosialisasi UT Majene untuk melakukan sosialisasi dan Promosi.
Dalam kegiatan tersebut hadir camat Tapango, seluruh staf kecamatan, kepala sekolah SD, SMP dan Kepala Desa se kacamatan Tapango di Balai Kecamatan.
Nurdiyah,S.P.,M.Si. Tim sosialisasi menawarkan kepada seluruh audience untuk program kuliah sambil bekerja bagi staf ” Kami di UT ada program kuliah full online, jadi bapak/ibu yang ada disini bisa melanjutkan kuliah sambil bekerja di kantor masing-masing” kata Nurdiyah dalam sambutannya.
Kemudian Saddam Husain yang juga salah satu tim sosialisasi menawarkan program alih kredit untuk guru dan staf yang masih lulusan diploma.
“salah satu program yang selama ini diminati oleh masyarakat sulbar yaitu alih kredit, Bapak Ibu yang masih lulusan diploma I, II, III bisa mengambil program sarjana dengan pengakuan nilai sks dari kampus terdahulu”.
Lanjutnya selain alih kredit ada juga program Sarjana Berbagai ilmu (BI) yang memungkinkan seluruh lulusan sarjana yang diakui oleh DIKTI dapat mengambil program sarjana PGSD dan PAUD.
“Kami ada program sarjana (BI) bagi guru PAUD dan SD yang ijazahnya S1 nya belum linear dengan pekerjaannya dapat mengambil program tersebut dengan hanya berkuliah 3 semester”
Saat sosialisasi sejumlah Kepala Desa tertarik dengan program yang ditawarkan oleh UT Majene diantaranya Kepala Desa Riso “Kami undang pihak UT untuk datang ke Desa kami untuk sosialisasi dengan warga,
untuk guru PAUD dan SD kami masih minim, sekaligus bisa memberi edukasi kepada warga kami untuk kuliah” ucap H. Onang, S.IP
Begitu juga dengan lurah Pelitakan, Bapak Gunawan menyatakan keinginanya untuk mengambil S2 Hukum dan berharap masyarakat diwilayahnya dapat melanjutkan kuliah.
“Insya Allah kalau s2 hukum sudah buka saya berminat untuk daftar, saya juga mau ada sosialisasi lebih lanjut untuk masyarakat diwilayah saya, saat ini SDM kita kurang berdaya saing karena rendahnya tingkat pendidikan”. (rls)