POLEWALI, RADAR SULBAR — Ratusan warga Desa Tammejarra, Kecamatan Balanipa, Polman, melakukan penyegelan kantor desa lantaran tidak menerima penunjukan Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Desa (Kades) Tammejarra.
Salah seorang warga Desa Tammejarra Hasanuddin menyampaikan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap adanya putusan pemberhentian sementara Kades Tammejarra Sarkiah dan adanya penunjukkan pejabat Kepala Desa oleh Bupati.
“Kami menolak adanya pelaksana Kepala Desa di Desa kami dan adanya pemberhentian Kades terpilih di Desa kami oleh Bupati padahal kades ini adalah pilihan secara oleh masyarakat,” tutur Hasanuddin.
Lanjutnya, kami juga menolak aparat Desa lama untuk dikembalikan ke posisinya dan keputusan yang diambil oleh ibu Kades untuk melakukan penjaringan sudah tepat karena sudah sesuai aturan tapi di Kecamatan tidak mau memberikan rekomendasi.
“Kades ingin melakukan penjaringan namun Kecamatan tidak memberikan rekomendasi dengan alasan menunggu hasil dari Ombudsman sementara kasus ini masih ada di Ombudsman,” terang Hasanuddin.
Penyegelan kantor Desa Tammejarra ini akan terus dilakukan oleh warga apabila tuntutan mereka tidak diindahkan oleh Pemerintah.
“Kami akan buka segelnya kalau Kades Ibu Sarkiah kembali diaktifkan sebagai Kades.” tegas Hasanuddin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah warga yang melakukan aksi unjuk rasa berjumlah lebih dari dua ratus orang dari seribu lebih jumlah penduduk Tammejarra.
Sementara itu Camat Balanipa Sukri dan Kabid PMD Polman Abd Malik tidak memberikan penjelasan atas persoalan tersebut saat coba dikonfirmasi.(arf/jaf)
